Menulis
Menyenangkan
MTs Riyadlul
Rohmah adakan Seminar Kepenulisan
Dalam rangka
meningkatkan minat siswa dalam dunia literasi (membaca dan menulis) MTs
Riyadlul Rohmah mengadakan Seminar Kepenulisan, Kamis (21/11) lalu. Kegiatan
yang dihelat di aula MTs Riyadlul Rohmah, Sukaraja, Tasikmalaya ini dihadiri
oleh puluhan peserta yang antusias mengikuti kegiatan. Seminar kepenulisan yang
baru pertama kali diadakan di Kecamatan Sukaraja ini menghadirkan pemateri Prito Windiarto yang
merupakan penulis Novel Tiga Matahari sekaligus pendiri KPS (Komunitas Pena
Santri).
Kepala Madrasah MTs Riyadlul Rohmah, H. Arifin Jahid dalam sambutannya
menyambut gembira kegiatan tersebut. Ia berharap Worshop Kepenulisan ini dapat
memberikan motivasi kepada siswa untuk gemar menulis. Sementara itu kepala
urusan kurikukum, Iman mengucapkan
terima kasih kepada seluruh jajaran panitia yang telah bekerja keras mewujudkan
kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 dengan
ditandai dengan penayangan video motivasi oleh pemateri. Prito Windiarto
yang juga merupakan demisioner pimpinan
umum Linguistika memulai sesi pertama workshop dengan memaparkan sekilas
perihal proses kreatif penulisan novel “Tiga Matahari”.
Pada sesi kedua pemateri menyampaikan
manfaat menulis. Menurutnya, menulis mendatangkan banyak faidah di antaranya
bisa mempertajam kualitas intelektual, membangun pola berpikir sistematis dan
membuat sehat. Hal tersebut didukung fakta hasil penelitian Dr. James W.
Pennebeker pada tahun 1990 yang menunjukan bahwa menulis ekspresif dapat
menjernihkan pikiran, mengatasi trauma dan mendapat informasi baru. Selain itu
menulis juga dapat menambah penghasilan. Prito mencontohkan J.K. Rowling yang
mampu meraup penghasilan lebih dari 4 Triliun rupiah dari buku serial Harry
Potter. Sebenarnya masih banyak manfaat menulis lainnya seperti menambah jejaring
persahabatan, bagian dari ekspresi perjuangan, kritik sosial, dakwah dan lain
sebagainya. Intinya menurut Prito, menulis itu menyenangkan, menulis
menguntungkan.
Pada sesi ketiga, pemateri memaparkan
perihal tips mudah menulis. Menurutnya kiat pertama untuk menjadi penulis
adalah memiliki niat dan mimpi yang kuat untuk menjadi penulis. Bagaimana
seseorang bisa menjadi penulis jika bermimpi pun tidak pernah. Selanjutnya
adalah terus belajar bagaimana menulis, perihal teknis membuat tulisan. Ketiga adalah
banyak membaca. Seseorang yang ingin mahir menulis puisi misalnya tentu saja ia
harus banyak membaca puisi. Bagaimana ia bisa menulis puisi jika membaca puisi
pun tidak pernah. Karenanya, membaca adalah hal mutlak bagi penulis. Keempat,
bergabunglah dengan komunitas menulis. Dalam komunitas, semangat menulis akan
dijaga, orang-orang di dalamnya akan saling menguatkan. Dalam komunitas juga
akan terjadi saling bertukar pikiran, berbagi tips, saling koreksi karya, dan
lain sebagainya. Keenam, rutinkan setiap hari menulis. Jadikan menulis menjadi
kebiasaan dan kebutuhan, sediakan waktu khusus, misal minimal 15 menit sehari
guna melatih diri menulis. Keenam, mohon pada Sang Maha agar diberikan pikiran
yang cerlang, ide yang cergas untuk bahan tulisan. Ketujuh, yang tak kalah
penting adalah membiasakan diri menulis diary. Selain sebagai latihan menulis,
menulis diary juga efektif sebagai bahan pengendalian emosi.
Sesi terakhir diisi dengan tanya jawab
interaktif. Beberapa peserta menanyakan perihal sulit tidaknya menulis. Menurut
Prito, menulis selayak keterampilan lain, misal berenang, atau bersepeda. Pada
awal-awal latihan, apakah menaiki sepeda sulit? Awalnya iya, tapi apakah
nmenyerah? Biasanya tidak, lama kelamaan akhirnya bisa juga menaiki sepeda.
Begitu juga menulis, awalnya bisa jadi sulit, tapi jika terus dilatih, akan
bisa pada akhirnya. Jadi poin pentingnya adalah apakah punya niat kuat atau
tidak. Selepas mengalami kesulitan apakah menyerah atau terus berlatih?
Intinya, kesulitan dalam menulis akan perlahan hilang dengan banyak latihan,
mencoba dan mencoba.
Selepas kegiatan, seluruh peserta
menyempatkan diri bersalaman dengan pemateri. Wajah-wajah mereka sumringah
penuh kesemangatan. Mereka terkesan mengikuti seminar ini.
“Wah seru pokoknya mah!.” Ungkap salah
seorang siswa MTs Riyadlul Rohmah.
Para peserta pulang dengan optimisme
tinggi, suatu saat menjadi penulis professional. Menulis menyenangkan, menulis
menguntungkan.
PW, Trainer Tiga Matahari Writing Centre.
**Foto oleh: Ade Rahayu,
Guru MTs Riyadlul Rohmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar