Senin, 09 Desember 2013

Menulis Menyenangkan MTs Riyadlul Rohmah adakan Seminar Kepenulisan

Menulis Menyenangkan
MTs Riyadlul Rohmah adakan Seminar Kepenulisan

Dalam rangka meningkatkan minat siswa dalam dunia literasi (membaca dan menulis) MTs Riyadlul Rohmah mengadakan Seminar Kepenulisan, Kamis (21/11) lalu. Kegiatan yang dihelat di aula MTs Riyadlul Rohmah, Sukaraja, Tasikmalaya ini dihadiri oleh puluhan peserta yang antusias mengikuti kegiatan. Seminar kepenulisan yang baru pertama kali diadakan di Kecamatan Sukaraja ini  menghadirkan pemateri Prito Windiarto yang merupakan penulis Novel Tiga Matahari sekaligus pendiri KPS (Komunitas Pena Santri).
Kepala Madrasah MTs Riyadlul Rohmah, H. Arifin Jahid dalam sambutannya menyambut gembira kegiatan tersebut. Ia berharap Worshop Kepenulisan ini dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk gemar menulis. Sementara itu kepala urusan kurikukum, Iman mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia yang telah bekerja keras mewujudkan kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 dengan ditandai dengan penayangan video motivasi oleh pemateri. Prito Windiarto yang  juga merupakan demisioner pimpinan umum Linguistika memulai sesi pertama workshop dengan memaparkan sekilas perihal proses kreatif penulisan novel “Tiga Matahari”.
Pada sesi kedua pemateri menyampaikan manfaat menulis. Menurutnya, menulis mendatangkan banyak faidah di antaranya bisa mempertajam kualitas intelektual, membangun pola berpikir sistematis dan membuat sehat. Hal tersebut didukung fakta hasil penelitian Dr. James W. Pennebeker pada tahun 1990 yang menunjukan bahwa menulis ekspresif dapat menjernihkan pikiran, mengatasi trauma dan mendapat informasi baru. Selain itu menulis juga dapat menambah penghasilan. Prito mencontohkan J.K. Rowling yang mampu meraup penghasilan lebih dari 4 Triliun rupiah dari buku serial Harry Potter. Sebenarnya masih banyak manfaat menulis lainnya seperti menambah jejaring persahabatan, bagian dari ekspresi perjuangan, kritik sosial, dakwah dan lain sebagainya. Intinya menurut Prito, menulis itu menyenangkan, menulis menguntungkan.
Pada sesi ketiga, pemateri memaparkan perihal tips mudah menulis. Menurutnya kiat pertama untuk menjadi penulis adalah memiliki niat dan mimpi yang kuat untuk menjadi penulis. Bagaimana seseorang bisa menjadi penulis jika bermimpi pun tidak pernah. Selanjutnya adalah terus belajar bagaimana menulis, perihal teknis membuat tulisan. Ketiga adalah banyak membaca. Seseorang yang ingin mahir menulis puisi misalnya tentu saja ia harus banyak membaca puisi. Bagaimana ia bisa menulis puisi jika membaca puisi pun tidak pernah. Karenanya, membaca adalah hal mutlak bagi penulis. Keempat, bergabunglah dengan komunitas menulis. Dalam komunitas, semangat menulis akan dijaga, orang-orang di dalamnya akan saling menguatkan. Dalam komunitas juga akan terjadi saling bertukar pikiran, berbagi tips, saling koreksi karya, dan lain sebagainya. Keenam, rutinkan setiap hari menulis. Jadikan menulis menjadi kebiasaan dan kebutuhan, sediakan waktu khusus, misal minimal 15 menit sehari guna melatih diri menulis. Keenam, mohon pada Sang Maha agar diberikan pikiran yang cerlang, ide yang cergas untuk bahan tulisan. Ketujuh, yang tak kalah penting adalah membiasakan diri menulis diary. Selain sebagai latihan menulis, menulis diary juga efektif sebagai bahan pengendalian emosi.
 Sesi terakhir diisi dengan tanya jawab interaktif. Beberapa peserta menanyakan perihal sulit tidaknya menulis. Menurut Prito, menulis selayak keterampilan lain, misal berenang, atau bersepeda. Pada awal-awal latihan, apakah menaiki sepeda sulit? Awalnya iya, tapi apakah nmenyerah? Biasanya tidak, lama kelamaan akhirnya bisa juga menaiki sepeda. Begitu juga menulis, awalnya bisa jadi sulit, tapi jika terus dilatih, akan bisa pada akhirnya. Jadi poin pentingnya adalah apakah punya niat kuat atau tidak. Selepas mengalami kesulitan apakah menyerah atau terus berlatih? Intinya, kesulitan dalam menulis akan perlahan hilang dengan banyak latihan, mencoba dan mencoba.
Selepas kegiatan, seluruh peserta menyempatkan diri bersalaman dengan pemateri. Wajah-wajah mereka sumringah penuh kesemangatan. Mereka terkesan mengikuti seminar  ini.
“Wah seru pokoknya mah!.” Ungkap salah seorang siswa  MTs Riyadlul Rohmah.
Para peserta pulang dengan optimisme tinggi, suatu saat menjadi penulis professional. Menulis menyenangkan, menulis menguntungkan.

PW, Trainer Tiga Matahari Writing Centre.
**Foto oleh: Ade Rahayu, Guru MTs Riyadlul Rohmah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar