Sabtu, 14 Desember 2013

Kultum: Menghargai Proses


Kultum: Menghargai Proses

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Asholatu wassalamu ala asyrofil anbiya’I wal mursalin sayyidina muhammaddin Wa ala alihi wasohbiwi wa sallim. Amma ba’du.
Dalam realita kehidupan, kita pasti memiliki yang namanya harapan atau cita-cita. Tak ada satupun manusia yang luput dari hasrat keinginan, selama hawa nafsu masih melekat di kandung badan. Akan tetapi sebagai poin terpenting dalam melakukan hidup menuju lebih baik. mestinya bukanlah melihat hasil yang kita gapai, melainkan seperti apa langkah dan perjuangan kita dalam proses menggapai cita-cita tersebut.
Terkadang kita merasa kecewa apabila kerja keras kita tidak membuahkan hasil. Menyerah begitu saja ketika apa yang kita perjuangkan sia-sia. Hal itu seringkali berdominan pada reputasi, materi, dan birahi. Kesalahan dalam tujuan itulah yang menyebabkan kekecewaan dalam merespon kegagalan. Disinlah dibutuhkannya peran kesadaran dalam hidup kita dalam menjalani misi-misi hidup. Mengintrofeksi diri kembali dan bertanya terahadap diri, “untuk apa dan siapa kita hidup?”
Setelah berintrofeksi, renungkanlah betapa pentingnya bagi kita untuk menghargai jalan yang telah kita tempu, bangga terhadap proses, bukan hasil yang telah tercapai. Dengan kita menghargai proses kita akan tahu betapa kita butuh perjuangan untuk mencapai sesuatu, betapa kita butuh pengorbanan untuk mencapai sesuatu.
Seperti contoh pada realitas kehidupan kita.
kita bisa hidup seperti sekarangini adalah dengan proses yang tidak singkat namun terkadang kita tidak berfikir tentang proses kita mulai hadir di dunia ini, hingga kita dapat bernafas seperti saat ini. Apakah kita sudah berfikir, seberapa besar nilai dari proses pencapaian hingga saat ini.
Maka dari itu dengan kita bisa menghargai proses kita dapat menghargai penuh diri dan orang di sekitar kita, kita akan tahu betapa pentingnya menjaga diri dari perbuatan maksiat dan mengetahui betapa besar peran orang disekitar kita dalam kehidupan. Dan hal yang terpenting, jangan pernah lupakan proses dari hasil yang kita capai.
*** 
Amir fiqih, bertempat tinggal di Pulau Giligenting, Sumenep. Kini sedang menempuh pendidikannya di PP.Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep. Karyanya baru terbit di media-media lokal. Bergabung di komunitas Rumah Pena di pesantrennya. Contact person: FB: Faqiih Al-amiier. E-mail: afanatha@yahoo.com
Alamat PP Annuqayah, jl makam pahlawan no.02 Guluk-guluk Sumenep Jawa Timur 69463.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar