Kultum: Menghargai Proses
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Asholatu wassalamu ala asyrofil anbiya’I wal mursalin sayyidina
muhammaddin Wa ala alihi wasohbiwi wa sallim. Amma ba’du.
Dalam realita kehidupan, kita pasti memiliki yang namanya harapan
atau cita-cita. Tak ada satupun manusia yang luput dari hasrat
keinginan, selama hawa nafsu masih melekat di kandung badan. Akan
tetapi sebagai poin terpenting dalam melakukan hidup menuju lebih
baik. mestinya bukanlah melihat hasil yang kita gapai, melainkan
seperti apa langkah dan perjuangan kita dalam proses menggapai
cita-cita tersebut.
Terkadang kita merasa kecewa apabila kerja keras kita tidak
membuahkan hasil. Menyerah begitu saja ketika apa yang kita
perjuangkan sia-sia. Hal itu seringkali berdominan pada reputasi,
materi, dan birahi. Kesalahan dalam tujuan itulah yang menyebabkan
kekecewaan dalam merespon kegagalan. Disinlah dibutuhkannya peran
kesadaran dalam hidup kita dalam menjalani misi-misi hidup.
Mengintrofeksi diri kembali dan bertanya terahadap diri, “untuk apa
dan siapa kita hidup?”
Setelah berintrofeksi, renungkanlah betapa pentingnya bagi kita untuk
menghargai jalan yang telah kita tempu, bangga terhadap proses, bukan
hasil yang telah tercapai. Dengan kita menghargai proses kita akan
tahu betapa kita butuh perjuangan untuk mencapai sesuatu, betapa kita
butuh pengorbanan untuk mencapai sesuatu.
Seperti contoh pada realitas kehidupan kita.
kita bisa hidup seperti sekarangini adalah dengan proses yang tidak
singkat namun terkadang kita tidak berfikir tentang proses kita mulai
hadir di dunia ini, hingga kita dapat bernafas seperti saat ini.
Apakah kita sudah berfikir, seberapa besar nilai dari proses
pencapaian hingga saat ini.
Maka dari itu dengan kita bisa menghargai proses kita dapat
menghargai penuh diri dan orang di sekitar kita, kita akan tahu
betapa pentingnya menjaga diri dari perbuatan maksiat dan mengetahui
betapa besar peran orang disekitar kita dalam kehidupan. Dan hal yang
terpenting, jangan pernah lupakan proses dari hasil yang kita capai.
***
Amir
fiqih, bertempat tinggal di Pulau Giligenting, Sumenep. Kini
sedang menempuh pendidikannya di PP.Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep.
Karyanya baru terbit di media-media lokal. Bergabung di komunitas
Rumah Pena di pesantrennya. Contact person: FB: Faqiih Al-amiier.
E-mail: afanatha@yahoo.com
Alamat PP Annuqayah, jl makam pahlawan no.02 Guluk-guluk Sumenep Jawa
Timur 69463.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar