KULTUM: CINTA + NIAT = MOTIVASI
(C + N = M)
Novita Hariyani
Assalamu’alaikum
wr.wb
Alhamdulilahi
rabbil alamin. Wassalasatu wassalamu ala asrafil anbiya iwal mursalin wa ala
ashabihi wa aj’main amma ba’du.
Apakah
motivasi hanya datang dari orang lain? Tidak, motivasi terkuat datang dari diri
kita sendiri. Motivasi bisa terus berkurang karena motivasi itu tidak permanen,
sehingga saat kita mengikuti training motivasi, motivasi tidak akan bertahan
lama. Motivasi ini dapat naik-turun dan motivasi yang lemah merupakan salah
satu kekurangan dari manusia.
Dalam
QS. Thaahaa 115 disebutkan ada dua sifat Adam as (yang juga kita miliki)
sehingga terjerumus oleh godaan iblis yaitu: “Dan sesungguhnya telah Kami
perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa, dan tidak Kami dapati padanya
kemauan yang kuat.”
Motivasi
yang lemah bisa dikaitkan dengan emotional
capacity yang berasal dari kemauan kita sendiri. Motivasi lemah bisa
dilihat dengan sikap enggan, malas, tidak bersemangat ataupun cuek. Titik
ekstrim dari orang dengan motivasi nol adalah ketika dia melakukan bunuh diri.
Motivasi dalam hidup kita bisa diibaratkan sebagai lilin di kegelapan. Ketika
motivasi kita meredup, kita bisa malas makan, malas bekerja, enggan belajar
sampai tidak punya ide apapun.
Berdasarkan
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong motivasi adalah
cinta dan niat. Semakin besar cinta dan niat kita maka akan semakin besar
motivasi yang bangkit. Lihatlah, banyak orang yang sampai niat untuk bunuh diri
karena putus cinta. Ini menggambarkan bahwa cinta dan niat memiliki kekuatan
untuk menggerakkan diri kita, bahkan untuk hal-hal yang buruk dan tidak masuk
akal.
Cinta
dan niat itu sekecil inti atom, orang lain tidak dapat mengetahui maupun
melihatnya, dan yang mampu mengetahui serta merasakannya adalah diri kita
sendiri. Saat kita dihadapi dengan suatu masalah dan kebahagiaan, yang dapat
merasakan serta menikmati semua itu secara total adalah diri kita, orang lain
tidak mampu menyelesaikan masalah kita.
Cinta
adalah rasa kasih sayang pada sesuatu. Cinta menghasilkan suatu kekaguman dan
kesukaan. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, perasaan cinta akan melakukan
hal yang benar dan salah. Sedangkan niat adalah inti dan dasar dari segala
sesuatu. Niat menghasilkan amal perbuatan. Niat yang baik, berujung pada amal
yang baik. Niat yang tidak benar berakhir pada amal yang tertolak, tidak
diterima. Sekalipun amal tersebut mulia, akan jatuh nilainya karena memasang
niat yang salah. Dan sekarang, apakah yang Anda pilih, cinta dan niat yang
benar atau cinta dan niat yang salah?.
Dalam
hadits Arba’in yang pertama disebutkan bahwa "Sesungguhnya amal perbuatan
itu disertai dengan niat dan setiap orang mendapat balasan amal sesuai dengan
niatnya...” (Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits: Abu Abdullah Muhammad bin
Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim
bin Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairy An-Naisaburi).
Anda
bisa memanfaatkan kekuatan cinta dan niat ini untuk mendapatkan motivasi diri.
Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta kepada hal
lainnya juga. Saat Anda mencintai dan niat menjalani study Anda, Anda akan
memiliki motivasi yang cukup saat belajar. Lihatlah pemain sepak bola, di
tengah jadwal yang ketat, mereka tetap enjoy bermain di lapangan, karena mereka
mencintai profesinya sebagai pesebak bola. Namun, ada cinta dan niat yang
paling kuat. Saat Anda tidak memiliki cinta dan niat ini, sungguh Anda sudah
menyia-nyiakan hidup Anda. Inilah cinta dan niat yang paling besar, yang
memotivasi para mujahid di medan perang. Tidak takut mati, tidak takut rasa
sakit, tidak takut apa pun, demi cinta dan niat ini. Cinta dan niat ini tiada
lain adalah cinta kepada Allah dan niat menjalankan seluruh perintahNya. Mari
kita pupuk kesadaran kita, bahwa belajar dan bekerja kita adalah salah bentuk
wujud cinta kita kepada Allah. Marilah kita pancangkan niat kita, bahwa belajar
dan bekerja kita untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.
Adakah
perasaan cinta kita kepada Allah dan niat kita untuk menjalankan perintahNya?
Jika terasa kurang, maka iman kita harus ditingkatkan lagi, sebab cinta kepada
Allah hanya dimiliki oleh mereka yang beriman.
“Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS Al
Baqarah:165).
Dari
sekarang, kita pasang cinta dan niat baik dalam hati sebelum melakukan segala
sesuatu. Tautkan hati kita hanya untuk mengharap ridha Allah, maka kebahagiaan
dunia dan akhirat ada dalam genggaman tangan kita. Dari cinta dan niat itu,
kita dapat menjaga agar motivasi ini terus menyala sehingga kita menjadi lebih
bersemangat dalam hidup. Jagalah semangat hidup ini dengan banyak bersyukur,
memiliki visi-misi hidup, menjauhi kebosanan dan think positively.
Wallahu
a’lam bish showab.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Novita Hariyani. Bertempat tinggal di Jln. Ratu Dibalau Gg. Cempaka 8, No. 28,
Way Kandis, Bandar Lampung, provinsi Lampung. Vita panggilan akrabku hobby
membaca dan menggambar, mulai dari hobby membaca itulah aku bisa mendapatkan
ide-ide menulis. Dan bagi yang ingin berkenalan dan memberikan kritikan dapat
menghubungi nomor 085768209639 dan dapat menghubungi lewat e-mail
vieta_pkn09@yahoo.com atau lewat FB Novita Hariyani.
izin disampaikan di kultum ya kak, barakallahu laki :)
BalasHapusizin mengkopi ya kaka
BalasHapusGood job kak, saya termotivasi hehe
BalasHapusAlhamdulillah sgt menginspiratf n smoga sukses sll Aamiin Insya Allah
BalasHapusIzin share
BalasHapus