Contoh Kultum: Jadilah Orang Yang Berilmu
Oleh :
Muhammad Sofyan Arif
Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wa Barakaatuh
Maha suci Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kepada hambaNya berupa iman dan islam. Sholawat dan salam kita sampaikan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, manusia pembawa cahaya bagi seluruh alam.
Saudaraku yang baik hatinya
Manusia diciptakan oleh Allah SWT supaya
menghambakan diri kepadNya. Namun manusia terkadang tidak peduli denganNya.
Karena sebagian manusia hanya memandang hidup adalah di dunia, jadi tidak perlu menghambakan diri kepadaNya.
Tetapi mereka lupa bahwa sejatinya hidup adalah di akhirat. Manusia ketika
hidup di dunia harus bisa memperlakukan
dirinya seperti apa yang Allah SWT perintahkan yaitu bertakwa. Takwa dalam arti
senantiasa menjalankan apa yang menjadi perintahNya dan semaksimal mungkin
menjauhi apa yang dilarang olehNya. Dalam perjalanannya, manusia harus mencari
ilmu sebagai bekal hidupnya. Karena orang yang berilmu tidak akan goyah ketika
mendapati perbedaan, tidak anarkis ketika terpancing amarahnya, berpikir
sebelum melakukan tindakan dan bisa
menjadi panutan bagi manusia lainnya. Ada pepatah mengatakan “Jadilah Orang yang berilmu”. Ya. Mengapa
harus dengan ilmu? Karena orang yang mempunyai ilmu kemudian mendedikasikan
ilmunya untuk kemaslahatan umat maka akan menjadi cahaya bagi seluruh alam. Di
mana ketika tidak ada cahaya, maka manusia akan dihadapkan pada kegelapan yang
tidak tahu arah. Ilmu kemudian lahir dan menjadi cahaya bagi siapa saja. Bukan
hanya bagi makluk Allah SWT yaitu manusia, namun bagi semua makhluk di alam
semesta ini. Ilmu mutlak menjadi dasar manusia karena dengan ilmu kita akan
memperlakukan apa saja dengan hati-hati, sesuai dengan kapasitas dan fungsinya.
Pasti akan berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Hadis-hadis telah
menyebutkan bahwa "Carilah ilmu
sampai ke negeri China". Kutipan tersebut membuktikan bahwa, mencari ilmu
merupakan kewajiban manusia walaupun susah menempuhnya, ilmu menjadi investasi
dari masing-masing individu guna mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Mari kita bercermin terhadap diri kita pribadi, sejauh mana ilmu kita. Belajarlah
memandang orang yang lebih tingggi dari sisi keilmuannya. Hal tersebut
dimaksudkan supaya kita bisa mencontoh dan termotivasi sepertinya.
Saudaraku yang baik hatinya
Orang yang berilmu tidak bisa
dipandang sebelah mata, mereka akan selalu dibutuhkan oleh banyak orang. Dari
sisi finansial orang yang berilmu jelas tidak masalah. Karena orang yang
berilmu dijamin oleh Allah SWT mengenai kelangsungan hidupnya. Orang yang
mempunyai ilmu akan selalu menyejukkan
manusia lain, lembut sikapnya, ramah perangainya dan apa yang didapatkannya
akan selalu diamalkan. Karena tujuan hidupnya adalah "Khorunnasi Anfa'uhum Linnas" yang artinya sebaik-baik manusia
adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain. Selangkah demi selangkah mari
jejakkan kaki kita menuju majelis-majelis ‘ilmu. Disanalah kita akan menemukan
percik-percik cahaya ilahiyah. Berbeda halnya jika langkah kaki kita kemudian
dipijakkan menuju tempat-tempat yang tidak membawa kemanfaatan. Justru akan
membawa kita ke jalan kesengsaraan yaitu jalan yang tidak diridhoi oleh Allah
SWT.
Selanjutnya mari kita teladani Rasulullah Muhammad SAW, di mana
dalam diri beliau terpancar cahaya keilmuan yang luar biasa. Rasulullah
Muhammad SAW memerintahkan manusia untuk menjadi orang yang berilmu. “Kun ‘aliman au muta’alliman au mihibban
walamtakun khomisan” yang
artinya jadilah orang yg alim, atau
jadilah orang yang suka mencari ilmu atau jadilah engkau orang yang suka mendengarkan ilmu dan atau jadilah
engkau orang yang suka mencintai ilmu, dan janganlah engkau menjadi yang ke 5, maka
engkau akan hancur. Pertama semaksimal mungkin dengan ikhtiar dan berdoa kita
diharapkan menjadi orang yang 'aliman
(pengajar, guru), kalau tidak bisa menjadi pengajar atau guru usahakan menjadi muta'alliman (santri, murid), kalaupun
belum bisa juga maka jadilah mustami'an
(Mau menjadi pendengar yang baik) tetapi jika belum sanggup juga ya setidaknya
jadilah muhibban (Suka dengan
majelis-majelis ilmu, pengajian). Walam
takun homisan, fatahik (Jangan jadi orang yang ke lima). Nomor lima
jelaslah bukan dari bagian yang empat di atas.
Saudaraku yang baik hatinya
Seperti apa yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW mengenai
pentingnya memiliki ilmu yang harus menjadi
cerminan dan cambuk bagi kita untuk menjadi manusia seperti apa yang
Allah SWT inginkan. Karena sejatinya hidup adalah menjadi apa yang Allah SWT
inginkan, bukan menjadi yang apa kita inginkan. Dalam meraihnya, kehidupan yang
baik jelaslah bahwa, Allah SWT akan memberikan jalan bagi hamba-hambanya yang
mau berusaha dan berdoa kepadaNya. Mendekatkan diri dengan cara tawakkal, taqorrub
dan tawadhu’ kepadaNya. Sehingga dengan
jalan tersebut, masing-masing inividu bisa mengukur kualitas taatnya kepada
Allah SWT. Jika kita berpikir secara sistematis mengenai tingkatan orang yang
berilmu yaitu :
1.
'Aliman
2.
Muta'alliman
3.
Mustami'an dan
4.
Muhibban
Jelaslah orang yang berilmu seperti guru, pengajar menjadi yang
paling tinggi tingkatannya karena mereka orang yang 'aliman, diberi kelebihan berupa ilmu, dengan ilmu yang didapatkan
akan diamalkan di jalan Allah SWT.
Sehingga mereka akan menjadi teladan dan panutan buat orang lain. Jika kita
tidak sanggup menjadi orang 'aliman
maka jadilah yang kedua yaitu muta'alliman.
Orang yang mau belajar pada orang yang 'alim, menjadi santri atau muridnya.
Insyaallah apa yang diajarkan para 'alim akan merasuk dalam hati dan jiwa kita.
Santri atau murid harus tawadhu' pada
guru, tekun dalam belajar dan mencintai apa yang sedang dipelajari. Insyaallah
ilmu yang kita dapatkan akan membawa
keberkahan buat orang lain. Kemudian
kalau belum bisa juga menjadi yang kedua maka jadilah yang ketiga yaitu mustami'an. Jadilah pendengar yang baik,
datangi majelis-majelis ilmu seperti mendengarkan tausiyah. Dengan demikian
kita akan mendapatkan ilmu dari para mubaligh, ustadz-ustadzah ataupun para
kiai. Perbedaan muta'alliman dan mustami'an adalah, kalau santri atau
murid akan mencatat apa yang didapatkannya, sedangkan yang mustami'an hanya mendengarkan saja dan menggunakan akalnya untuk
menyerap apa yang telah didengarkannya. Jika nomor satu, dua dan tiga tidak
bisa maka jadilah yang ke empat yaitu muhibban.
Jadilah orang yang suka sama orang 'alim, suka mendatangi majelis-majelis ilmu.
Jangan pernah membencinya. Sukailah ketika ada pengajian dan ceramah-ceramah
agama. Walaupun itu terkadang mengganggu ketika kita sedang istrihat, namun
percayalah semua itu akan membawa ke arah kemanfaatan.
Dari beberapa hal di atas betapa Rasulullah Muhammad SAW sangat
bijak dalam memberi pelajaran, sejauh mana umatnya mau mengikuti apa yang
disampaikan. Banyak pilihan yang diberikan, tinggal kita yang memilih. Karena
hasil akhir kehidupan itu baik atau
buruk adalah pilihan dari masing-masing individunya. Tetapi yang menjadi
catatan besar adalah menuntut ilmu wajib hukumnya maka jadilah orang yang berilmu.
Betapa mulianya jika kita mempunyai ilmu kemudian membagikannya kepada
saudara-saudara kita. Namun ilmu didapatkan dengan ketekunan, perjuangan dan
usaha yang kuat, tanpa itu semua tidak mungkin kita meraihnya . Nantinya, ilmu
yang kita berikan akan membawa berkah bukan hanya bagi pemiliknya, namun bagi
yang belajar kepadanya dan kemudian tidak akan pernah putus pahalanya sampai
dirinya tiada. Ketika ilmu yang hanya setetes diamalkan, maka balasannya akan
seluas lautan. Percikan-percikannya akan menjadi bukti ketika manusia
dikumpulkan di padang mahsyar. Dimana tempat itu merupakan bangkitnya manusia
dengan berbagai rupa dan bentuk. Sesuai dengan amal kebajikannya ketika hidup
di dunia. Ilmu yang bermanfaat akan selalu mengalir tiada akhir. Semoga kita
menjadi manusia yang berilmu dan selalu di rindukan surgaNya. Aamiin.
Wallahu'alam
Bissowab.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wa Barakaatuh
Profil
Singkat
Muhammad
Sofyan Arif lahir
25 tahun yang lalu di provinsi Jambi.
Alamat
:
Jalan Sawojajar 22a3, Pringgolayan, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. 55283.
beraat blognya, backgroundnya bikin berat nih
BalasHapusbut nice post
bagus isi kultumnya...izin menyimak lainnya ya...kunjungan perdana, dan d tunggu pula kunjungan baliknya...doa saya semoga sukses selalu buat anda ...aaamiin :)
BalasHapusMenarik kultumnya. Semoga sukses selalu buat KPS...
BalasHapusmohon izin copas...trims sukses....untuk kita semua...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlhamdulillah mksh telah berikan solusi. smg barokah al fatihah.........aamiin ya robb
HapusNice,makasih ya:)
BalasHapus