Rabu, 06 Juli 2011
URGENSI MENJAGA SHOLAT TEPAT WAKTU
Oleh: Fitri Arniza
Sudah barang tentu sholat menjadi sebuah kewajiban bagi seorang yang mengaku Islam. Sebab hanya dengan sholatlah seorang hamba akan dekat dengan Tuhannya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim. “Waktu paling dekat antara seorang hamba dan Allah swt. adalah dalam sujud.”
Sholat merupakan perintah yang paling utama setelah mengucap kalimat syahadat. Banyak sekali faedahnya jika kita mendirikan sholat, di antaranya: terhindar dari kesulitan hidup, terhindar dari siksa kubur, masuk surga tanpa hisab, dan akan diberi kitab amal dengan tangan kanannya serta dimudahkan ketika berjalan di atas shiratol mustaqim. Demikian sebaliknya, Allah sangat murka pada hambanya yang tidak mengerjakan sholat. Apabila seseorang meninggalkan sholat maka ia termasuk kafir. Sebab pembeda antara seorang muslim dengan kafir adalah sholat.
Bila kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari, maka sholat adalah salah satu wujud dari rasa syukur kita kepada Allah atas apa yang telah dianugerahkannya kepada kita. Benar adanya, Allah tak pernah meminta balasan dari seorang hambaNya, tetapi maukah kita tergolong pada orang-orang yang kufur lagi kafir? Tentu tidak. Maka dari itu sudah seyogyanyalah kita selaku hambaNya yang mengaku beriman untuk mendirikan sholat, lagi-lagi karena sholat merupakan jalan satu-satunya untuk ‘bertemu’ dengan Allah. Sholat juga dapat menjadi sarana bagi kita untuk bermunajat bahkan berkeluh kesah kepada Allah.
“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnhya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaanya daripada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS:29:45)
Ayat di atas adalah salah satu bukti bahwa betapa urgennya kita mendirikan sholat, guna untuk membentengi diri dari hal-hal tercela. Allah yang Maha Rahim tentu tidak akan memberatkan hamba-hambaNya. Demikian halnya dengan sholat, Allah pun telah memberikan keringanan pada kita. Apabila kita tidak sanggup sholat dalam keadaan berdiri maka diperbolehkan sholat dalam keadaan duduk, kemudian jika tidak sanggup juga, maka boleh dilakukan dalam keadaan berbaring dan selanjutnya diperbolehkan sholat dengan isyarat mata saja, jika tidak sanggup sholat dalam keadaan berbaring. Betapa Allah sangat mencintai hambaNya. Allah pun sudah menentukan waktu-waktunya dalam tiap sholat, dan tentunya untuk memudahkan kita dalam mengerjakannya. “....Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman.” (An-Nisa: 103)
Jelas bahwa Allah sudah menetapkan waktu untuk mendirikan sholat, tetapi mengapa kita sering kali remeh dengan hal ini. Kita cenderung bahkan kerap kali menunda-nunda waktu sholat dengan berbagai alasan yang sebenarnya masih bisa kita hindari. Coba kita bayangkan, ketika ada seseorang yang memanggil kita untuk segera datang menemuinya, tetapi kita tidak menghiraukan panggilan tersebut, pastilah orang itu marah. Sama halnya dengan ketika mendengar azan berkumandang, tetapi kita tidak menghiraukannya dan menunda-nunda untuk sholat bahkan tidak menjawab azan tersebut. Sudah pasti Allah akan murka pada kita. Sebab ada dua orang yang susah mengucap kalimat syahadah ketika ia berhadapan dengan syakaratul maut yakni orang yang tidak menjawab ketika azan berkumandang dan yang kedua adalah orang yang durhaka kepada orangtua.
Dalam buku ‘Petunjuk ke Jalan Lurus’ terdapat sebuah hikayat tentang seorang yang suka menunda-nunda sholat. Seorang saleh mengubur jenazah saudara perempuannya yang telah meninggal, tiba-tiba dompetnya jatuh ke dalam kubur dengan tidak terasa hingga pulang. Kemudian ia ingat. Maka segera ia kembali ke kubur untuk menggalinya, setelah digali tiba-tiba kubur itu menyala api, maka segera ditutupnya kembali dan ia segera pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ia bertanya kepada ibunya sambil menangis: “Ibu, beritahu padaku apakah amal saudaraku itu? Ibunya pun bertanya: “Mengapa kau bertanya begitu?” Lelaki itu menjawab: “Ibu, aku telah melihat kuburnya menyala api.” Maka menangislah ibunya seraya berkata: “Saudaramu itu biasa meringankan sembahyang dan mengakhirkan waktunya.”
Na’udzubillahi min dzalik. Betapa kita terhenyak mendengar cerita di atas. Itulah tanda bahwa Allah sangat membenci orang yang menunda sholat. Tanpa kita sadar, kita masih kerap kali menunda-nunda untuk sholat. Kita hanyut dengan urusan dunia, kita selalu saja bergelut dengan hal yang berbau materi, pekerjaan bahkan mungkin hal yang berbau maksiat. Sehingga kita pun lalai dari Allah bahkan lupa untuk sholat. Itukah balasan kita kepada Allah, sedang nikmat yang diberikanNya begitu banyak pada kita?
Bukhari, Muslim dan An-Nasa’I meriwayatkan: “Malaikat pencatat amal yang bertugas malam bertemu dengan malaikat yang bertugas siang pada waktu sholat Subuh dan Ashar. Ketika sholat Subuh, malaikat malam naik ke langit dan digantikan olehh malaikat siang. Ketika sholat Ashar, malaikat malam turun dan menggantikan tugas malaikat siang. Dia sendiri naik ke langit. Kemudian Allah menanyakan kepada mereka berdua tentang perbuatan hambaNya, sedangkan Dia sendiri lebih thu dari mereka. “Sedang apa hambaKu ketika kalian datang dan pergi?” Malaikat menjawab: “Kami datang dia sedang sholat, dan kami pergi dia juga sedang sholat, ampunilah dia di hari kiamat.”
Dapat kita ketahui dari hadits di atas bahwa Allah senantiasa mengawasi kita melalui apa saja. Coba kita renungkan, betapa indahnya jika kita berada pada posisi yang disebutkan dalam hadis tersebut, namun bagaimana jika sebaliknya? Allah bertanya pada Malaikat ketika waktu Ashar datang misalnya, kemudian Malaikat menjawab kita sedang tidur. MasyaAllah. Betapa meruginya kita. Karena kita baru saja menyia-nyiakan kesempatan emas. Maka dari itu marilah kita sama-sama untuk membiasakan diri menunaikan sholat tepat pada waktunya, sebab Allah sangat mencintai hambaNya yang sholat tepat waktu dan sebaliknya Allah swt. sangat murka pada hambaNya yang suka menunda-nunda sholat tanpa alasan yang tepat. Semoga kita senantiasa dalam naunganNya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar