Sabtu, 24 September 2011

RESENSI BUKU "SEBULAN HAFAL AL-QUR'AN"




JURUS JITU MENGHAFAL AL-QUR'AN
Oleh: Fitri Arniza


Judul : Sebulan Hafal Al-Qur’an
Pengarang : Ir. Amjad Qasim
Penerbit : Zamzam
Tahun Terbit : Cetakan kedua, Agustus 2010
Tebal : 132 halaman
ISBN : 978-602-96193-9-3


Bagaimana pun kesibukan dan kemampuan Anda, Anda adalah calon penghafal Al-Qur’an
(Ir. Amjad Qasim)

Sebagian besar dari kita umat Islam pastilah memiliki keinginan yang kuat untuk bisa menghafalkan Al-Qur’an, sebab ada sebuah hadits riwayat Baihaqi yang mengatakan bahwa orang yang paling mulia adalah mereka para penghafal Al-Qur’an atau biasa disebut dengan hafizh.

Menghafal. Sungguh bukanlah perkara mudah bagi sebagian besar kita. Sering pula kita merasa bahwa menghafal itu adalah persoalan yang pelik lagi membosankan. Karena di balik keinginan kuat kita untuk bisa mengahafal, ada rasa pesimis yang mendalam. Pesimis akan kemampuan otak kita yang terbatas. Padahal Allah swt sudah menganugerahkan pada kita kapasitas otak yang luar biasa.

Prof. Mark Ruzenzan dari Universitas California, bertahun-tahun melakukan riset tentang kapasitas yang dimiliki ingatan manusia. Ia menemukan bahwa kapasitas memori manusia sangat besar sekali dan tak seorang pun mampu menghitungnya. Dan otak manusia itu mampu melakukan 400 juta proses perhitungan setiap menit. Tidak hanya itu, otak manusia juga ternyata mampu memproses hingga 30 milyar informasi di setiap detik.

Dari keterangan di atas, dapat kita ketahui bahwa kita manusia benar-benar sudah dianugerahkan otak yang istemewa, maka dapat kita simpulkan bahwa kesulitan dalam mengahafal bukanlah terletak pada kapasitas otak yang kita miliki, tetapi lebih cenderung pada niat dan kemauan kita dalam melaksanakannya.
Buku ‘Sebulan Hafal Al-Qur’an’ hadir untuk memberikan solusi berbagai macam perkara sulitnya dalam menghafalkan Al-Qur’an. Dalam buku ini, Ir. Amjad Qasim membagikan jurus-jurus jitunya agar kita dapat menghafalkan Al-Qur’an dengan mudah dan dalam kurun waktu yang relatif singkat. Seperti yang telah di paparkan di atas. Niat adalah unsur utama dalam menghafal. Sebab segala perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jadi, hal pertama yang harus kita perhatikan untuk dapat mengahafalkan Al-Qur’an adalah niat. Dan tentunya niat yang paling baik adalah niat untuk merengkuh ridha Allah dan memperoleh pahala dariNya.

Setelah memperbaharui niat, kunci keduanya adalah sugesti akal. Mungkin kita kerap kali mendengar kalimat “Anda adalah apa yang Anda pikirkan.” Sama halnya dalam menghafalkan Al-Qur’anul karim. Kita seolah dituntut untuk bisa berpikir positif, agar segalanya terasa lebih mudah. Dimulai dengan menuliskannya pada selembar kertas. Tuliskan bahwa kita mampu untuk menghafalkan Al-Qur’an Dan selain menuliskannya maka kita juga harus mengucapkannya berulang-ulang. Semakin sering diulang oleh akal sadar, akan dibenarkan oleh akal batin. Itulah yang disebut dengan sugesti akal.

Selanjutnya, hal yang terpenting lainnya adalah motivasi diri. Sebab semua orang dikendalikan oleh motivasi yang mereka tanamkan dalam diri mereka. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi diri adalah dengan memberikan hadiah pada diri sendiri. Misalnya ketika kita telah berhasil menghafalkan suatu surah, maka berilah dirimu hadiah berbentuk barang. Agar semangat tetap membara dalam jiwamu. Selain itu, ada baiknya pula bila kita meneladani seseorang yang bagi kita dapat memotivasi kita dalam mengahafal. Dan tak ada sosok teladan yang lebih baik selain Rasullah Saw.

Setelah memantapkan motivasi diri, langkah selanjutnya adalah manajemen waktu dan menentukan target. Manajemen waktu adalah salah satu unsur penting dalam menghafal, maka dari itu kita harus pandai-pandai dalam mengatur waktu kita. Buatlahlah jadwal agenda kita setiap harinya, selipkan pula jadwal mengahafal dan jumlah ayat yang akan kita hafalkan dalam setiap harinya. Selain itu, tempat menghafal juga merupakan faktor pendukung dalam mengahafal, maka dari itu pilihlah tempat yang paling kondusif , karena kita akan mudah untuk mengahafal jika keadaan di sekitar kita mendukung.

Dalam buku terbitan zamzam ini, penulis juga menegaskan bahwa unsur utama yang menentukan kita berhasil atau tidak dalam menghafal adalah keseriusan kita melakukannya. Diperlukan kosentrasi dan komitmen yang tinggi di dalamnya. Serta kita dituntut agar kita sering mengulang-ngulangnya dan hendaknya kita hanya menggunakan satu mushaf saja dalam menghafal, dengan begitu kita akan lebih mudah dalam mengingat.

Menariknya, penulis juga menyajikan tips agar hafalan kita tak mudah hilang begitu saja. Salah satunya dengan mengaplikasikannya dalam sholat, gunakanlah ayat-ayat yang sudah kita hafalkan di dalam sholat, dan perbanyaklah sholat-sholat sunah. Karena dengan begitu secara otomatis kita pun akan sering mengulang hafalan kita. Dan agar hafalan kita tetap lekat dalam ingatan, maka perkuatlah ia dengan doa. Sebab tak ada sesuatu yang dapat terjadi tanpa seizinNya.

Diharapkan setelah membaca buku ini, pembaca mendapatkan nutrisi baru yang dapat menyehatkan jiwa Anda calon penghafal Al-Qur’an. Bahasa yang ringan lagi sitematis, membuat buku ini mudah dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan. Semoga saya dan Anda dapat menjadi seorang hafizh.

*Peresensi adalah Banat Ma'had Abu 'Ubaidah ibn Jarrah Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar