Oleh:
Fitri Arniza
Kata ikhlas memilki beragam makna
jika didefinisikan secara bahasa. Namun pada dasarnya semua memiliki makna yang
sama yakni memurnikan niat hanya untuk Allah SWT semata. Sering kita
mengucapkan dan mendengar kata ikhlas. Namun ikhlas memang bukanlah perkara
yang mudah untuk kita aplikasikan dalam kehidupan ini. Mengapa? Mungkin di
antaranya dikarenakan kita belum mengenal tanda atau ciri dari orang yang
dikatakan ikhlas (Mukhlis).
Berikut
ini beberapa cirinya:
- Lebih memandang
kekurangan yang ada pada diri sendiri dan memandang orang lain lebih mulia
dari kita
Sifat dari kebanyakan kita ketika
selesai menunaikan suatu kebaikan adalah merasa lebih baik dari orang lain, merasa
kitalah yang paling mulia disisi Allah. Bahkan terkadang kita meremehkan orang
lain. Inilah kebiasaan yang sudah seharusnya kita tinggalkan. Karena belum
tentu ibadah yang kita lakukan memiliki kebaikan di sisi Allah, malah mungkin
sebaliknya, tidak ada nilainya di sisi Allah. Maka inilah salahsatu fungsi
mengapa kita dianjurkan untuk selalu mengintropeksi diri.
“Wahai orang-orang yang
beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Sesungguhnya Allah Mahateliti
terhadap yang kamu kerjakan.” (QS. 59:18)
2 . Zuhud dan Qona’ah
Ciri orang yang ikhlas
berikutnya adalah adanya sifat zuhud dan Qona’ah.
Dari Abu Abbas
Sahl bin Sa’ad Assa’idi Radhiallahu’anhu berkata: Seorang mendatangi Rasullah
SAW, kemudian berkata: “Wahai Rasullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang
jika aku kerjakan, Allah dan manusia mencintaiku. Maka beliau bersabda
“Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai oleh Allah dan zuhudlah
terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai oleh manusia.”
(HR.Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan)
Zuhud dan Qona’ah
seperti tak dapat dipisahkan karena salahsatu wujud nyata dari zuhud adalah
sikap Qona’ah kepada Allah SWT.
" Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qona'ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah berikan kepadanya." (HR. Muslim)
3. Berupaya
menyembunyikan amal kebaikan agar tidak diketahui oleh orang lain
Terkesan sulit memang mengaplikasikan
tanda ikhlas yang berikut ini. Kebanyakan kita justru senang menunjukkan
amal-amal kita di depan orang lain dengan harapan mendapatkan pujian dari orang
lain dengan kata lain riya’. Jadi tak salah jika kita menobatkan orang yang Mukhlis adalah mereka yang senantiasa
menyembunyikan kebaikannya dari orang lain.
“Tujuh golongan yang akan Allah naungi
pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan dari naunganNya yaitu
pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah, laki-laki
yang hatinya senantiasa terikat dengan mesjid, dua orang yang mencintai karena
Allah, bertemu dan berpisah karena Allah, seorang lelaki yang diajak berzina
oleh seorang wanita cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata “Sesungguhnya
aku takut kepada Allah”, seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang
mengingat Allah di waktu sendiri hingga meneteslah airmatanya.” (HR. Bukhori
dan Muslim)
4. 4. Tidak
mengharapkan balasan dari orang lain
Adapun tanda orang yang ikhlas adalah
mereka yang tak pernah kecewa dengan apa yang orang lakukan kepada mereka,
senantiasa menebar kebaikan tanpa pernah mengharapkan balasan dari orang lain.
“(sambil berkata), ‘Sesungguhnya kami
memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhoan Allah, kami
tidak mengharapkan balasan dan terimakasih dari kamu’”
(QS: Al-Insan:9)
- Menyukai pemberian
Allah kepada mu’min lainnya
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap
karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang
lain.” (QS: 4: 32)
Jelas ayat di atas melarang kita untuk
tidak iri terhadap berbagai kenikmatan yang ada pada saudara kita, dan tidaklah
seorang yang mukhlis iri terhadap
saudaranya karena sebelumnya sifat qona’ah telah terpatri dalam hatinya.
- Sabar menghadapi
ujian serta istiqomah dalam kebaikan
Dan
terakhir, ciri orang yang ikhlas adalah orang yang mampu bertahan dalam ujian,
baik ujian dalam bentuk kesulitan maupun dalam bentuk kenikmatan. Serta mampu
istiqomah dalam melakukan kebaikan.
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah
adalah amalan yang berkesinambungan walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)
Semoga Allah senantiasa menjaga
kemurnian niat kita dan memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang
ikhlas. Aamiin. Allahu A’lam Bishshowwab
*Penulis
adalah Tholibat Ma’had Abu ‘Ubaidah bin Al Jarrah Medan bergiat di FLP SU, WSC
dan LRS Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar