Minggu, 29 Juni 2014

Kultum Ramadhan : Keutamaan Puasa

Kultum Ramadhan : Keutamaan Puasa 

Oleh: Prito Windiarto



Tak syak lagi bulan ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Di bulan suci ini kita diperintahkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Ibadah puasa spesial karena ia benar-benar jalur langsung antara seorang hamba dengan RabbNya. Ibadah ini langsung dinilai oleh Allah Sang Maha Kuasa. Rasulullah saw. meriwayatkan firman Allah swt. Dalam hadits Qudsi yang artinya, “Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.” (HR Ahmad dan Muslim).

Pada kesempatan ini izinkan saya akan memaparkan ulang keutamaan puasa yang dihimpun dari berbagai sumber.

Pertama. Puasa sebagai penghapus dosa-dosa.

Rasululah saw. bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, karena penuh keimanan dan mengharap ridha Allah maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhori dan Muslim)

Selain itu, dalam hadits lain disebutkan bahwa, “Shalat wajib lima waktu, (dari) satu jumat ke jumat selanjutnya, (dari) Ramadhan ke Ramadhan, akan dapat menghapuskan dosa-dosa, selama dia tidak  melakukan dosa besar.” (HR. Muslim)

Dua hadits di atas jelas menunjukan bahwa jika kita berpuasa dengan sebenar-benarnya penuh keimanan, ikhlas demiNya dan mengharap ganjaran dariNya, maka dosa-dosa kita akan diampuni.

Kedua. Puasa adalah perisai (penghalang).

Dalam hadits riwayat Imam Ahmad disebutkan, “Puasa itu perisai (penghalang), yang akan menghalangi seorang hamba dari api neraka.” Hadits itu dikuatkan oleh hadits riwayat Imam Nasa’i, “Puasa itu penghalang, selagi ia tidak dirusak.”

Berdasarkan hadits itu kita meyakini bahwa puasa yang kita lakukan, selagi tidak dirusak, akan menjadi penghalang (perisai) dari api neraka kelak. Adapun hal-hal yang merusak puasa diantaranya adalah dusta, mengguncing, menfitnah, dan kemaksiatan lainnya. Karena itu sudah selazimnya  kita menjada puasa kita agar tetap bermakna. Rasulullah mengingatkan, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang shalat malam, tapi tidak mendapatkan dari shalatnya kecuali hanya begadang.” (HR Ibnu Majah)

Demikianlah, dua dari banyak keutamaan puasa ini semoga menjadi motivasi bagi kita agar bisa menjalankan puasa sebaik-baiknya,



Keutamaan Puasa (2)



Pada tulisan lalu sudah dijabarkan keutaman puasa yakni sebagai penghapus dosa-dosa dan sebagai penghalang dari api neraka. Berikut adalah keutaman puasa berikutnya.

Ketiga.  Puasa merupakan sebab tercapainya kebahagiaan dunia akhirat.

Rasulullah saw. bersabda.

“Ada dua kegembiraan bagi seorang yang puasa: kegembiraan saat dia berbuka dan kegembiraan saat berjumpa dengan Rabb-Nya di akhirat.” (HR Bukhori dan Muslim).

Begitulah, dengan berpuasa kita memberoleh dua kenikmatan. Kenikmatan pertama di dunia saat berbuka, dan kenikmatan kedua saat di akhirat, ketika bertemu dengan Rabb-Nya. MasyaAllah.

Keempat.  Puasa merupakan jalan menuju Surga

Imam Bukhori dan Imam Muslim meriwayatkan hadits yang cukup panjang berkenanan dengan ini. Rasulullah saw. bersabda.

“Sesungguhnya di surga nanti ada sebuah pintu yang dinamakan Ar-Rayyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk Surga melalui pintu tersebut dan tak seorang pun yang akan memasukinya selain mereka. Dikatakan kepada mereka, “Di mana orang-orang yang berpuasa?” maka kemudian mereka berdiri dan dikatakan, “Tak seorang pun memasuki pintu tersebut selain mereka.” Maka, jika mereka telah masuk semua, pintu itu segera ditutup kembali dan tidak diperkenankan memasukinya selain mereka.”

Keempat. Puasa dapat memberi syafaat.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra., Rasulullah saw. bersabda. “Puasa dan Al Quran dapat memberikan syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata, “Ya Rabb, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwatnya sepanjang siang hari maka berikanlah syafaatku kepadanya.” Al Quran berkata, “Aku telah mencegahnya dari tidur pada malam hari maka berikanlah syafaatku kepadanya.” Lalu, keduanya pun memberikan syafaat.” (HR. Ahmad, Al Hakim, Ibnu Mubarok)

Kelima. Bau orang yang berpuasa leih harum dari kesturi

Rasulullah saw. bersabda, “Demi jiwa Muhammad di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang puasa itu lebih disukai Allah dari pada aroma kesturi.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Subhanallah. Betapa agungnya keutamaan ibadah puasa. Pada akhirnya, semoga kita dapat melaksanakan puasa sebaik-baiknya dan mendapatkan keutamaan yang istemwa tersebut. Aamin Ya Rabb. Wallahu a’lam bishowab.



*Prito Windiarto

Alumnus PPM Darul Huda, Banjar dan PP Arrahmaniyyah, Ciamis.

Pimpinan Umum KPS (Komunitas Pena Santri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar