Sabtu, 02 Maret 2013

Puasa: Beberapa hadits tentang puasa

Puasa: Beberapa hadits tentang puasa

Bosan itu manusiawi. Salah satu karakter asasi setiap insan yang harus bisa disikpai dengan baik agar tidak jadi bumerang.

Bosan terjadi, utamanya karena monoton, itu-itu aja. Sehingga tidak ada variasi, inovasi. Hal ini sering kita alami ketika menjalankan aktivitas sehari-hari yang memang relatif sama. Kerja, juga kehidupan di rumah bareng anak, istri, keluarga. Jika tak pandai menyiasati, bosan bisa menjadi masalah akut. Bahaya!

Oleh karenanya, Allah menyediakan berbagai jenis Ibadah sunnah yang pelaksanaannya bisa disesuaikan dengan waktu dan kemampuan terbaik kita. Agar kita tidak bosan. Ambil contoh, Puasa.

Dalam tingkat tertinggi, ada Puasa Daud. Sehari Puasa, sehari libur. Tak ada banyak riwayat tentang hikmah puasa ini. Hanya satu riwayat, namun sangat luar biasa, "Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Sesungguhnya itu adalah puasa yang terbaik." Jika makna 'terbaik' ini bisa kita tadabburi, maka kita sudah sangat cukup dengan hadits ini untuk mengamalkan puasa daud tersebut. Tak perlu lagi info-info 'mistis' yang tidak jelas.

Misalnya, seperti yang dialami oleh penulis, ketika membincang puasa daud, si penanya bertanya heboh, "Sudah berapa tahun?", "Wah! Hebat tuch! Bisa membengkokin besi lho ... " Hahahaha, nyang beginian jangan sampai dipercaya ya ...

Kedua, ada puasa sunnah senin-kamis. Haditsnya banyak, yang paling populer adalah, "Senin-kamis merupakan hari dimana amal kita dinaikkan ke langit. Maka seharusnya kita senang jjika amal kita dilaporkan dalam keadaan berpuasa."

Dalam beragam riwayat juga disebutkan tentang keutamaan-keutamaan yang Rasul sampaikan agar umatnya ini rajin menjalankan puasa sunnah ini. Jika senin-kamis dirutinkan, maka setidaknya dalam sebulan kita menjalani puasa selama delapan hari. Maka setahun, kita berpuasa sunnah sebanyak 88 hari. Subhanallah ...

Berikutnya, ada puasa sunnah bulanan. Ayyamul Bidh. Sebulan cuma 3 hari. Posisinya dipertengahan bulan Hijriyah. Jumhur menyepakati Ayyamul Bidh dilakukan pada tanggal 13.14.15 setiap bulan. Jika ini rutin kita laksanakan, insya Allah dalam setahun kita menjalankan puasa sunnah sebanyak 33 kali. Salah satu keutamaan puasa ini, adalah pelakunya diputihkan dari dosa. Subhanallah ...

Terakhir, puasa sunnah 'musiman'. Hehehe. Ini nama yang saya pakai sendiri. Misal puasa 'asyura, arofah, sunnah sya'ban, dst. Dalam puasa ini, ada momen khusus dimana kita disunnahkan untuk melakukan puasa.

Nah, dari sekian banyak alternatif itu, hendaknya kita memilih sesuai kemampuan terbaik. Jika masih belajar, cukuplah kita mulai dengan puasa sunnah 'musiman'. Jika sudah kuat, kita lanjut ke ayyamul bidh, senin-kamis dan daud. Bolehlah kita mengabung pelaksanaan ayyamul bidh dan senin-kamis atau daud jika memang jadwal ayamul bidhnya jatuh di hari senin-kamis.

Yang terpenting, ingatlah kaidah ini, "Jika tidak mampu seluruhnya, jangan tinggalkan seluruhnya."

Ingat juga hadits ini, "Barangsiapa berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan membebaskannya dari siksa api neraka." Dan pahala puasa kita, insya Allah akan dilebihkan jika kita menjalankan puasa di tengah terik yang menyengat.

Insya Allah, puasa kita akan menjadi syafa'at kelak di yaumul akhir, aamiin.

Mari berpuasa ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar