Minggu, 21 April 2013

Kultum: Musibah itu Tanda Kasih Allah

Kultum: Musibah itu Tanda Kasih Allah

 Ardini Novi Wijaya

Mengapa aku selalu gagal dalam urusan cinta?
Mengapa hingga kini aku belum dapat jodoh?
Mengapa aku terlahir dalam keadaan miskin?
Mengapa aku selalu sengsara?
Mengapa tak ada yang peduli padaku?
Mengapa mereka hanya peduli dengan yang dekat saja?
Mengapa selalu musibah yang menjumpaiku?
Kapan aku akan bahagia?
Mengapa Tuhan?
Mengapa Engkau tak pernah adil padaku?

Mungkin yang seperti itu pernah kalian rasakan. Ketika sebuah keterpurukan mendatangi kita secara tiba-tiba dan ganas. Melumpuhkan semua semangat yang sebelumnya telah bersarang dalam diri dengan kuat. Membuat kita semakin menyalahkan Allah, Sang Maha Pengatur kehidupan.
Tahukah kalian? Semua yang terjadi pada saat ini adalah yang terbaik dari Allah.
Mari ingat kembali QS. Al-Baqarah: 216

Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.

Allah mempunyai banyak cara yang tak terhitung untuk menunjukkan cinta pada hambaNya. Meski melalui sebuah musibah yang menurut manusia adalah kesialan, tapi sesungguhnya musibah itu adalah salah satu bentuk dari kasih sayang Allah.

Terkadang, manusia hanya berpikir dengan bahasa dunia saja. Bahasa yang menyuguhkan majas cinta duniawi. Penuh kemewahan, kebahagiaan, juga hidup dengan segala keinginan yang terpenuhi. Sedang Allah, Dia mengajarkan manusia bahasa akhirat. Bahasa yang menyuguhkan majas kekekalan. Menuju kebahagiaan yang hakiki, damai dan bahagia untuk waktu yang tak terbatas.
Namun, sebagian manusia tidak menyadari itu. Mereka lebih memikirkan bagaimana cara hidup enak dan mapan. Bahkan tak jarang mereka berpikir “Ah nanti saja kalau aku sudah kaya baru aku taubat.”
Nyatanya, setelah mereka memenuhi keinginannya, mereka melupakan Allah. Berbuat seenaknya dengan pikiran mereka.
 "Semuanya itu bisa dibeli dengan uang."
 Begitulah kira-kira cara mereka berpikir yang tanpa sadar telah dicontrol oleh syaitan.

Kawan,
Kita hanya hidup satu kali di dunia. Kehidupan dunia itu penuh dengan fatamorgana yang membingungkan dan mengacaukan mata dan pikiran kita.  Kuatkan iman kalian kawan! Jika kalian tak mau tertipu dan terbawa arus hitam ke dalamnya.

Hidup di dunia itu  hadir untuk membawa amal yang akan menentukan hidup kita yang sesungguhnya kekal selamanya. Menentukan Kebahagiaan atau kesengsaraan yang sesungguhnya. Surga atau Neraka.

Jangan kamu gelapkan apa yang telah terang di hadapanmu. Karena sesunguhnya terang itu datangnya dari Allah.
Dan jangan kamu terangkan apa yang telah gelap di hadapanmu. Karena gelap itu adalah peringatan dari Allah. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar