Kultum: Musibah
itu Tanda Kasih Allah
Ardini Novi Wijaya
Mengapa aku
selalu gagal dalam urusan cinta?
Mengapa hingga
kini aku belum dapat jodoh?
Mengapa aku
terlahir dalam keadaan miskin?
Mengapa aku
selalu sengsara?
Mengapa tak ada
yang peduli padaku?
Mengapa mereka
hanya peduli dengan yang dekat saja?
Mengapa selalu
musibah yang menjumpaiku?
Kapan aku akan
bahagia?
Mengapa Tuhan?
Mengapa Engkau
tak pernah adil padaku?
Mungkin yang seperti itu pernah kalian rasakan.
Ketika sebuah keterpurukan mendatangi kita secara tiba-tiba dan ganas.
Melumpuhkan semua semangat yang sebelumnya telah bersarang dalam diri dengan
kuat. Membuat kita semakin menyalahkan Allah, Sang Maha Pengatur kehidupan.
Tahukah kalian? Semua yang terjadi pada saat ini
adalah yang terbaik dari Allah.
Mari ingat kembali QS. Al-Baqarah: 216
Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
Allah mempunyai banyak cara yang tak terhitung untuk
menunjukkan cinta pada hambaNya. Meski melalui sebuah musibah yang menurut
manusia adalah kesialan, tapi sesungguhnya musibah itu adalah salah satu bentuk
dari kasih sayang Allah.
Terkadang, manusia hanya berpikir dengan bahasa
dunia saja. Bahasa yang menyuguhkan majas cinta duniawi. Penuh kemewahan,
kebahagiaan, juga hidup dengan segala keinginan yang terpenuhi. Sedang Allah,
Dia mengajarkan manusia bahasa akhirat. Bahasa yang menyuguhkan majas kekekalan.
Menuju kebahagiaan yang hakiki, damai dan bahagia untuk waktu yang tak
terbatas.
Namun, sebagian manusia tidak menyadari itu. Mereka
lebih memikirkan bagaimana cara hidup enak dan mapan. Bahkan tak jarang mereka
berpikir “Ah nanti saja kalau aku sudah
kaya baru aku taubat.”
Nyatanya, setelah mereka memenuhi keinginannya,
mereka melupakan Allah. Berbuat seenaknya dengan pikiran mereka.
"Semuanya itu
bisa dibeli dengan uang."
Begitulah kira-kira cara mereka berpikir yang tanpa
sadar telah dicontrol oleh syaitan.
Kawan,
Kita hanya hidup satu kali di dunia. Kehidupan dunia
itu penuh dengan fatamorgana yang membingungkan dan mengacaukan mata dan
pikiran kita. Kuatkan iman kalian kawan!
Jika kalian tak mau tertipu dan terbawa arus hitam ke dalamnya.
Hidup di dunia itu
hadir untuk membawa amal yang akan menentukan hidup kita yang
sesungguhnya kekal selamanya. Menentukan Kebahagiaan atau kesengsaraan yang
sesungguhnya. Surga atau Neraka.
Jangan kamu
gelapkan apa yang telah terang di hadapanmu. Karena sesunguhnya terang itu
datangnya dari Allah.
Dan jangan kamu
terangkan apa yang telah gelap di hadapanmu. Karena gelap itu adalah peringatan
dari Allah. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar