Rabu, 23 Januari 2013

MENULIS --- MENGAPA BEGINI, MENGAPA BEGITU

MENULIS --- MENGAPA BEGINI, MENGAPA BEGITU


Oleh Reni TerataiAir II*  
copas dengan izin dari Grup:





1. Mengapa tiap kali aku mau bikin cerpen, selalu ada ada masalah. Yang tau-tau gak mood-lah, yang tau-tau main fesbuklah..
Karena kamu gak berniat menulis cerpen. Kalau kamu sungguh-sungguh, halangan apa pun pasti bisa kamu lewati. Gada istilah gada mood. Mood bisa diciptakan. Ayo, jangan sampaikalah sama temanmu yang sudah dimuat karyanya!

2. Mengapa kalau aku bikin cerpen, kok gak kelar-kelar. Di tengah-tengah pasti buntu.
Karena pikiranmu mengelana ke mana-mana. Gak fokus. Coba niatkan. Bikin dulu kerangkanya atau coret-coretannya, supaya kamu tau tujuan dari cerita itu akan dibawa ke mana, biar ketahuan endingnya. Kalo tetep buntu, ya share ke temen-temen yang udah jago. Ada banyak jalan menuju Roma, eh media (tiket ke Roma mahal ya...?)

3. Mengapa cerpenku tak sebagus cerpen yang aku baca di majalah?
Bisa jadi itu hanya perasaanmu. Supaya tahu apakah cerpenmu bagus dan sesuai, ya beranikan diri mengirim ke media yang cocok dengan tipe tulisanmu. Jangan membandingkan cerpenmu dengan cerpen penulis terkenal, itu akan membuatmu down sebelum perang (eh udah gada perang). Percaya diri sajalah. Tiap penulis kelebihan masing-masing

4. Mengapa aku susah bikin judul?
Karena kamu terpaku dengan judul-judul yang bombastis, jadi secara moril kamu sudah tertekan duluan. Carilah kalimat atau kata ajaib dari isi naskahmu yang bisa kamu petik sebagai judul.

5. Mengapa aku gak bisa mencari ide. Tiap di depan kompi pasti cuma bengong mandangin dekstop.
Karena pikiranmu sudah terfokus mendapatkan ide ajaib. Jangan susah-susah dulu. Cari yang paling dekat di sekitar kita. Kejadian-kejadian kecil yang ternyata bila diuraikan dalam cerita akan menjadi kisah luar biasa. Ban sepeda adik yang bocor. Udin yang diputusin pacarnya dalam seminggu. Mona yang gelisah menunggu kekasihnya. Atau kamu sendiri yang sedang mendambakan seseorang. Lalu cari solusinya. Ide kecil, ditambah solusi yang pas untuk mengurai konflik, serta ending yang gak dibuat-buat, akan menjadi sebuah cerita yang bagus.

6. Mengapa aku selalu cemas tiap kali mau ngirim cerpen ke media?
Karena kamu gak pede. Karena kamu gak berani mencoba. Segala hal bila gak percaya diri, gak akan ada hasilnya.

7. Mengapa orang lain gampang banget tembus media dan aku gak bisa kayak mereka?
Itu cuma perasaanmu. Mereka juga pernah mengalami penolakan tetapi mereka gak pantang menyerah, terus mencoba dan mencoba lagi. Mereka bahkan tak peduli dengan penolakan yang ke-13 kali (nyindir diri sendiri :D). Mereka terus 'menabung naskah' di email redaktur media-media.

8. Mengapa cerpenku ditolak terus? Apakah karena cerpenku jelek?
Gak juga. Cerpen yang ditolak gak berarti cerpen itu jelek. Mungkin kurang cocok dengan genre yang dibutuhkan media. Makanya kenali media yang dituju.

9. Mengapa orang-orang selalu semangat ngirim naskah padahal antreannya panjang?
Semua media juga panjang kok antreannya. Jangan lihat antrean. Tapi lihat kans-nya. Lihat kesempatannya. Dan jangan menunggu. Jajaki semua media. Kirim, lupakan. Kirim lupakan. Kiriiim... dan di suatu masa kamu akan terkejut mendapati 'tabungan' naskahmu tiba-tiba bermunculan di banyak media.

10. Mengapa mereka rela antre di Story?
Karena Story media remaja yang paling banyak cerpennya. Sesuatu banget kalau tampil di Story. Ada banyak penulis di Story yang akhirnya lari ke skript dan skenario, karena beberapa PH mengincar nama mereka saat melihat namanya terpampang di Story. Begitu juga dengan ilusrator. Banyak ilustrator Story yang akhirnya didaulat membuat ilustrasi cover buku sebuah penerbit.
--- yang terakhir, karena mereka tahu, betapa unyu dan baik hatinya Bunda Story ;) Ting

*nama pena (facebook) bunda Reni Erina, Managing Editor majalah Story
Sumber : http://www.facebook.com/groups/158550700846208/doc/520558184645456/


1 komentar: