Minggu, 25 November 2012

Kemana Semangatmu Wahai Pemuda?

Kemana Semangatmu Wahai Pemuda?
Oleh : Syarifah Zahrina Firda 

Generasi pemuda adalah generasi yang mempunyai beban bermacam-macam harapan dari generasi-generasi lainnya, terutama generasi sebelumnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Seiring berkembangnya zaman, para pemuda zaman sekarang belum mampu meneruskan perjuangan Rasullah SAW beserta para sahabatnya. Ini jelas sekali  karena pemuda sekarang lebih bangga menghafal lirik lagu daripada mengahafal ayat Al-Qur`an, mereka lebih bangga nongkrong di pinggir jalan atau di cafe-cafe yang keadaannya remang-remang daripada nongkrong di masjid atau lebih senang memegang handphone daripada memegang tasbih untuk mengingat Allah SWT. Mengapa ini bisa terjadi? Kemana semangatmu wahai pemuda untuk memperjuangkan islam?.
pemuda lagi.jpgJika melihat sejarah pada masa Rasullah SAW, ada seorang pemuda tangguh bernama Arqam bin abi arqom. Dia dengan tulus menjadikan rumahnya untuk halaqah pertama Rasullah SAW beserta para sahabat. Rumahnya digunakan untuk aktivitas dakwah secara sembunyi-sembunyi untuk kaum muslim. Padahal, jika kaum Quraisy mengetahui keberadaan rumahnya untuk aktivitas dakwah kaum muslim, habis sudah dirinya beserta rumahnya diserbu kaum Quraisy. Akan tetapi, bagi pemuda ini, kaum Quraisy bukanlah hal yang harus ditakuti melainkan diperangi untuk berjihad di jalan Allah SWT.
Pemuda zaman sekarang memang tidak perlu berjihad secara sembunyi-sembunyi. Tantangan zaman sekarang bukanlah seperti zaman Rasullah SAW, melainkan gaya hidup yang berlebihan dan dampak globalisasi teknologi dunia. Apa yang harus diperjuangkan para pemuda atas tantangan zaman masa kini?.  Jawabannya adalah para pemuda harus ingat satu hal yaitu berpegang teguh pada islam, mereka harus meyakini islam dan menumbuhkan rasa ketakwaan pada hati-hati mereka.
Jika ada 3 pilihan yang harus dipilih pemuda, pilihan mana yang harus dipilih?
1.      Menjadi jahat ditengah-tengah kejahatan.
2.      Menjadi baik ditengah-tengah kejahatan.
3.      Menjadi baik dan menebarkan kebaikan ditengah-tengah kejahatan.

Pilihan satu menunjukan bahwa pemuda memilih untuk mengikuti trend anak remaja lainnya di zaman sekarang dan tidak sanggup memberikan suatu perubahan yang baik bagi lingkungan sekitar.

Kemudian, pilihan dua menujukan bahwa pemuda memilih menjadi pemuda yang baik serta mengetahui hukum-hukum islam, tetapi pemuda ini tidak sanggup menyebarkan kebaikan tersebut bagi lingkungannya. Hasilnya, pemuda ini cenderung kebingungan atas perilaku kebaikannya sehingga ia menjadi plin-plan serta terkadang ikut-ikutan atas keadaan zaman sekarang.

Yang terakhir pilihan tiga menunjukan bahwa pemuda memilih menjadi pemuda yang baik dan mengetahui hukum-hukum islam serta mencoba mendakwah atas ilmu yang ia punya. Pemuda yang memilih pilihan ini berusaha tampil beda dari pemuda lainnya.

Dari tiga pilihan tersebut yang harus dipilh para pemuda adalah pilihan ketiga yaitu menjadi baik dan menebarkan kebaikan ditengah-tengah kejahatan. Pilihan ini memang mempunyai resiko berat karena pemuda seperti ini jarang ditemukan sehingga hanya sedikit pendukungnya. Akan tetapi, manfaat yang didapat sungguh manis sekali yaitu Allah SWT meridhainya serta mengangkat derajatnya ke tempat yang lebih mulia.

Maka dari itu, tunggu apa lagi wahai pemuda? Ke mana semangatmu wahai pemuda?. Ayo bangkit  menjadi pemuda tangguh untuk memperjuangkan islam ditengah-tengah tantangan zaman seperti ini? Semangat pemuda sangat dibutuhkan umat demi kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. 


*****
Syarifah Zahrina Firda, biasa dipanggil Firda. Lahir di Bekasi, 22 April 1994. Kegiatan sehari-hari sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) jurusan Ilmu Komunikasi adalah tempat menuntut ilmu dengan baik serta mengkaji islam untuk menjadi lebih baik bersama teman-temanku di Lembaga Dakwah Kampus. Cita-citaku adalah menjadi jurnalis atau penulis serta entrepreneur muslimah sejati, serta tidak lupa mempunyai motto dan prinsip hidup yaitu be your self dan terus mencari Ridha Allah SWT.
*Peserta Event "Ini Kultumku" edisi perdana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar