Kemana Semangatmu Wahai Pemuda?
Oleh : Syarifah Zahrina Firda
Generasi
pemuda adalah generasi yang mempunyai beban bermacam-macam harapan dari
generasi-generasi lainnya, terutama generasi sebelumnya. Hal ini
dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi
yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus
mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Seiring
berkembangnya zaman, para pemuda zaman sekarang belum mampu meneruskan
perjuangan Rasullah SAW beserta para sahabatnya. Ini jelas sekali karena pemuda sekarang lebih bangga menghafal
lirik lagu daripada mengahafal ayat Al-Qur`an, mereka lebih bangga nongkrong di
pinggir jalan atau di cafe-cafe yang keadaannya remang-remang daripada
nongkrong di masjid atau lebih senang memegang handphone daripada
memegang tasbih untuk mengingat Allah SWT. Mengapa ini bisa terjadi? Kemana
semangatmu wahai pemuda untuk memperjuangkan islam?.
Jika
melihat sejarah pada masa Rasullah SAW, ada seorang pemuda tangguh bernama
Arqam bin abi arqom. Dia dengan tulus menjadikan rumahnya untuk halaqah pertama
Rasullah SAW beserta para sahabat. Rumahnya digunakan untuk aktivitas dakwah
secara sembunyi-sembunyi untuk kaum muslim. Padahal, jika kaum Quraisy
mengetahui keberadaan rumahnya untuk aktivitas dakwah kaum muslim, habis sudah
dirinya beserta rumahnya diserbu kaum Quraisy. Akan tetapi, bagi pemuda ini,
kaum Quraisy bukanlah hal yang harus ditakuti melainkan diperangi untuk
berjihad di jalan Allah SWT.
Pemuda
zaman sekarang memang tidak perlu berjihad secara sembunyi-sembunyi. Tantangan
zaman sekarang bukanlah seperti zaman Rasullah SAW, melainkan gaya hidup yang
berlebihan dan dampak globalisasi teknologi dunia. Apa yang harus diperjuangkan
para pemuda atas tantangan zaman masa kini?.
Jawabannya adalah para pemuda harus ingat satu hal yaitu berpegang teguh
pada islam, mereka harus meyakini islam dan menumbuhkan rasa ketakwaan pada
hati-hati mereka.
Jika
ada 3 pilihan yang harus dipilih pemuda, pilihan mana yang harus dipilih?
1. Menjadi
jahat ditengah-tengah kejahatan.
2. Menjadi
baik ditengah-tengah kejahatan.
3. Menjadi
baik dan menebarkan kebaikan ditengah-tengah kejahatan.
Pilihan satu menunjukan
bahwa pemuda memilih untuk mengikuti trend anak remaja lainnya di zaman
sekarang dan tidak sanggup memberikan suatu perubahan yang baik bagi lingkungan
sekitar.
Kemudian, pilihan dua
menujukan bahwa pemuda memilih menjadi pemuda yang baik serta mengetahui
hukum-hukum islam, tetapi pemuda ini tidak sanggup menyebarkan kebaikan
tersebut bagi lingkungannya. Hasilnya, pemuda ini cenderung kebingungan atas
perilaku kebaikannya sehingga ia menjadi plin-plan serta terkadang
ikut-ikutan atas keadaan zaman sekarang.
Yang terakhir pilihan
tiga menunjukan bahwa pemuda memilih menjadi pemuda yang baik dan mengetahui
hukum-hukum islam serta mencoba mendakwah atas ilmu yang ia punya. Pemuda yang
memilih pilihan ini berusaha tampil beda dari pemuda lainnya.
Dari tiga pilihan
tersebut yang harus dipilh para pemuda adalah pilihan ketiga yaitu menjadi baik
dan menebarkan kebaikan ditengah-tengah kejahatan. Pilihan ini memang mempunyai
resiko berat karena pemuda seperti ini jarang ditemukan sehingga hanya sedikit
pendukungnya. Akan tetapi, manfaat yang didapat sungguh manis sekali yaitu
Allah SWT meridhainya serta mengangkat derajatnya ke tempat yang lebih mulia.
Maka dari itu, tunggu
apa lagi wahai pemuda? Ke mana semangatmu wahai
pemuda?. Ayo bangkit menjadi pemuda
tangguh untuk memperjuangkan islam ditengah-tengah tantangan zaman seperti ini?
Semangat pemuda sangat dibutuhkan umat demi kesejahteraan hidup di dunia dan
akhirat.
*****
Syarifah Zahrina Firda, biasa dipanggil Firda. Lahir di Bekasi, 22 April 1994.
Kegiatan sehari-hari sebagai mahasiswi Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) jurusan Ilmu Komunikasi adalah tempat menuntut ilmu dengan baik serta
mengkaji islam untuk menjadi lebih baik bersama teman-temanku di Lembaga Dakwah
Kampus. Cita-citaku adalah menjadi jurnalis atau penulis serta entrepreneur muslimah
sejati, serta tidak lupa mempunyai motto dan prinsip hidup yaitu be your
self dan terus mencari Ridha Allah SWT.
*Peserta Event "Ini Kultumku" edisi perdana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar