Kamis, 31 Mei 2012

Bukan Angan, Tapi Lakukan

Bukan Angan, Tapi Lakukan
Prito Windiarto*
Angan-angan dan cita-cita. Dua kata yang memiliki kemiripan. Pada keduanya terkandung makna : maksud atau kehendak pada sesuatu. Namun jika kita teliti lebih lanjut keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan mendasarnya ada pada realisasi. Angan-angan berarti kehendak terhadap sesuatu namun nihil aksi. Apa yang diharapkannya sekedar harapan, tanpa kerja nyata mewujudkan. Jalan tempat, tanpa bergerak sama sekali.
Kalau kita telusuri lebih jauh, angan-angan ini sejatinya adalah tipuan setan. Dalam surat An Nisa ayat 120 Allah berfirman “Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.”
Sebaliknya dengan cita-cita, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ia mengandung arti, 1 : keinginan (kehendak) yg selalu ada di dalam pikiran. 2 : tujuan yg sempurna (yang akan dicapai atau dilaksanakan). Padanya terdapat kesungguhan untuk mencapai apa yang diharapkan. Kehendak yang ada pada dirinya berusaha direalisasikan dengan meretas jalan. Menghimpun segala hal yang bisa membantunya mewujudkan apa yang dikehendakinya (ditujunya).
Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa membedakan orang yang yang sekedar berangan-angan dengan orang yang bercita-cita. Ambil misal, ketika seseorang berkehendak menjadi penulis. Orang yang berangan-angan kosong hanya sesumbar ingin menjadi penulis, berkhayal menjadi terkenal, mendapat gelontoran royalti. Tapi ia sama sekali tak pernah benar-benar menulis. Jikapun menulis, satu dua kali, ditolak media, penerbit, langsung loyo, menyerah. Berbeda halnya orang yang bercita-cita. Ia tekadkan dalam hati kehendak itu, diiringi aksi nyata dibungkus doa-doa. Tanpa mengenal lelah belajar. Satu dua atau puluhan kali ditolak media atau penerbit tak menyurutkan langkah. Ia terus berusaha.
Dari keduanya siapa yang akan berhasil? Tentu saja yang kedua, bukan? Begitu halnya dengan contoh yang lain. Di dunia penuh persaingan dewasa ini yang kita perlukan adalah cita-cita, tekad kuat, aksi nyata, bungkusan doa-doa. Dengannyalah kita bisa berkompetisi secara sehat dengan yang lain.
Sekali lagi, bukan angan tapi lakukan!

*Pimpinan Umum KPS (Komunitas Pena Santri)
Dimuat di rublik percikar=n "Kabar Priangan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar