Minggu, 01 Agustus 2010

Penulis Hebat

Penulis Hebat
Oleh: Ilalang bintang*

Orang hebat adalah orang yang mampu melahirkan orang hebat lainnya. Orang sukses adalah orang yang mampu menyukseskan dirinya dan orang lain. Pahlawan adalah orang yang mampu memberi teladan dan inspirasi bagi selainnya.

Begitupun dengan penulis, penulis yang hebat akan melahirkan orang hebat lainnya, atau paling tidak akan menginspirsasi orang lain untuk berkarya.

Helvi Tiana Rosa (HTR), Habiburahman el Shirazy atau Andrea Hirata. Mereka adalah bagian dari penulis hebat itu.

Helvi Tiana Rosa (HTR) penulis kumcer “Ketika Mas Gagah Pergi” pendiri Forum Lingkar Pena (FLP), dikatakan penulis hebat karena beliau dengan karya fiksinya mampu memotivasi remaja islam lainnya untuk berani berdakwah lewat tulisan. Maka secara tidak langsung beliau dengan “ketika mas gagah pergi”-nya menjadi icon kebangkitan fiksi remaja islami.

Andrea Hirata penulis tetralogi Laskar Pelangi ; Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov, bukan hanya memotivasi kalangan marjinal yang tertindas untuk bangkit, untuk tidak menyerah dengan keadaan, tapi beliau juga telah menginspirasi penulis lain untuk menulis buku “inspiratif” lainnya. Maka lahirlah buku/novel seirama “menyuarakan kekuatan untuk bangkit” diantaranya ; Rumah Pelangi, Menggapai Matahari, Ma Yan, Sang Pelopor, Laskar Pemimpi dan masih banyak yang lainnya.

Dan baru-baru ini kami membaca novel “Sang Pelopor” buku pertama dari trilogy Madrasah Kampung Sawah. Dari judulnya saja kita bisa merasakan nafas perjuangan pantang menyerah ala tetralogi laskar pelangi.

Terlepas dari kasus epigon (peeniruan) yang pernah di bahas majalah Annida edisi I/tahun IV September 2008 lalu, novel ini tak kalah hebatnya dari tetraolgi lascar pelangi dalam hal ide, gagasan, semangat untuk memotivasi orang lain.

Walau harus diakui sang penulis -Alang-Alang Timur (seorang yang putus sekolah selepas SMP) masih harus belajar banyak dari penulis hebat lainya untuk membuat novel dengan bahasa yang lebih mengalir dan tak terkesan kaku, dari segi bahasa novel ini terkesan mengekor kesuksesan lascar pelangi. Tapi sebagai penulis pemula, beliau layak diacungi jempol atas keberaniannya mengkritisi system pendidikan kita yang terkesan membatasi kreativitas siswanya.

Begitu pula dengan Kang Abik (sapaan akrab Habiburrahman el Shirazy) lewat karyanya yang fenomenal ; Ayat Ayat Cinta (AAC), Ketika Cinta Bertasbih (KCB, Diatas Sajadah Cinta, Dalam Mihrab Cinta dan lain-lain, beliau telah menginspirasi penulis lain untuk menulis novel bertema “cinta dalam bingkai islam”. Maka munculah belasan bahkan puluhan novel setipe mulai dari Syahadat Cinta, Syair-Syair Cinta Sang Ksatria, Bait-Bait Cinta, Syair Munajat Cinta, Dzikir-Dzikir Cinta dan lainnya.

Begitulah sekali lagi kita belajar bahwa penulis hebat adalah penulis yang mampu mengispirasi orang lain untuk berkarya.
Dan sekarang saatnya kita berkarya, are you ready?

1917/0304/09
*Ketua Harian Komunitas Pena Santri (KPS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar