Selasa, 06 Mei 2014

Kisah yang Membuat Diri Berinstrospeksi

Kisah yang Membuat Diri Berinstrospeksi

Prito:
Kalau saya, salah satunya ketika"disindir" ustadz ketika khutbah, "ANtum maglubun bikurratil qodam" Kalian kalah oleh sepak bola! Makjleb banget. he

Imam Apriansyah:
 Tersindir? setiap orang pasti pernah merasakan itu, begitupun dengan saya, saya pernah menerima ucapan yang hingga hari ini membuat saya sering diam diam di kesunyian menyendiri untuk bermuhasabah; ("Emakmu masih berpanas berhujan untuk jualan sayur di pasar, padahal kamu sudah sarjana") itulah ucapan sederhana dari seseorang. saya sering menangis sendiri mengingatnya sebab hingga hari ini belum bisa bahagiain emak

Rainif Venesa :
Banyak cara Allah memberikan hidayah untuk para perempuan. Salah satunya mengenai cara berpakaian. Kemarin, ketika aku membuat status mengenai perihal jodoh, ada sebuah komentar di mana komentar itu menganjurkan aku ke jalan kebaikkan (ada di foto komentar). Dan aku merenung,dengan komentar tersebut. Tersirat bahwa komentar itu adalah sebuah anjuran untuk menutup aurat. Pada hari itu juga, aku mengganti langsug photo profilku dengan photo dengan pakaian lebih tertutup dan sopan. Komentar tersebut mengingatkanku pada sebuah keinginanku dulu yang ingin menutup aurat. Kemudian aku renungkan lagi tentang hidupku yang kelam. Wajar saja selama ini aku dikelilingi pria brengsek yang hanya bisa menjerumuskanku, rupanya dari cara berpakaianku yang membuat mereka seperti itu padaku. Padahal aku juga menginginkan lelaki baik yang kelak jadi imamku. 

Sungguh, komentar tersebut buatku sadar bahwa mencintai Allah dengan cara menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Aku ingin perlahan menutup apa yang harus ditutup di raga ini. Akupun telah berencana ingin menyicil baju-baju panjang dan jilbab. Semua itu kulakukan bukan karena soal jodoh, melainkan karena Allah.


Aris Rahman Yusuf :
Apa ya? Mungkin saat baca buku atau dengar ceramah tentang perintah menyayangi ortu. Kalau baca Qur'an ttg surat lukman yg kita disuruh agar tidak menyakiti ortu meski dg kata ah. Saat baca itu aku merasa tersindir dan tiba2 kdg menangis ingat almarhum ayah yg di masa hidupnya sering aku bentak.