Sekar*
Trio Diva
“Ayu
idamin al’an?”
–Apa lauk sekarang?”
“La
Arif, lahm rubama!”
–Ga tahu, daging mungkin!”
Percakapan
itu tak jarang terdengar dalam keseharian santri DH. Maklum saja
masalah idam
(lauk pauk) itu “cukup membuat penasaran”. Bagaimana tidak di
pondok menu makan senantiasa berganti, bergilir. Kalau sedang mujur,
biasanya telur, daging atau minimal perkedel. Nah nahas kalau dapat
asin, oseng pepaya, sayur bayam. Paling sering sih tahu-tempe.
Em…
tapi lupakan soal menu tadi. Kali ini izinkan daku menceritakan
tentang orang di balik layar –behid the scence- menu-menu di DH.
Mereka para pemasak di dapur (Matbakh).
Semasa
aku nyantri (entah sekarang) ada 3 orang juru masak perempuan. Kami
–aku- menjuluki mereka Trio Diva. Ya iya lah, kan hanya mereka
perempuan di pondok ini –selain istri ustadz- hehe. Trio Diva lah
koki untuk santri dan asatidz. Setiap hari hampir 200 porsi masakan
mereka persiapkan, untuk sarapan, makan siang dan malam.
Menurut pengakuan,
mereka sudah mengabdi di DH sejak pondok ini berdiri di tahun 1996.
Hoho… bagaimanapun mereka adalah saksi penting perjalanan pondok.
Oh ya… sepatah dua
patah kata, mereka juga bisa bercuap kosa kata Arab : Arruz,
makrunah, Baidhoh, lahm dan sederet menu lain. Em… jujur secara
personal aku tidak terlampau akrab dengan mereka. Untunglah beberapa
kawanku kental dengan mereka. Bahkan lucunya ada temanku, sebut saja
mumtaz (bukan nama sebenarnya) yang mengincar, pe-de-ka-te sama
puteri salah satu Trio Diva. Kebetulan sang anak berinisial R itu
juga nyantri di DH putri. Hihi… aku sih tak tahu akhir kisah
cintrong itu. Tak berani ikut campur.
Ekhem… maaf…
mohon berkenan berhenti membaca 5 detik untuk mengheningkan cipta
1
2
3
4
5
Innalillahi wa inna
ilaihi rajiun. Allahumagfirlaha warhamha wa afihi wa’fu anha.
Beberapa bulan silam. Salah satu personel Trio Diva (Bi Eem)
meninggal dunia. Menginggalkan Maya pada.
“Bi…. Tahukah
engkau, setiap bulir nasi yang kau tanak, liter air yang kau jerang,
setiap lauk yang engkau masak, dengan CINTA untuk kami, santri Darul
Huda, InsyaAllah dihitung sebagai kebajikan, amal jariyah. Selamat
jalan Bi, semoga tenang di sisiNya. Aamin!”
***
Sebuah persembahan
sederhana untuk My Reall Trio Diva.
Dari salah satu
pengagum rahasia kalian. Prito Windiarto.
Sekar, singkatan dari Sekelumit Kisah dari Pesantren.