Jumat, 25 Maret 2011

Ini Karyaku

Assalamualaikum wr wb

Dibuka kembali program ini karyaku (edisi maret). Bagi sahabat pena yang ingin berbagi karya untuk blog KPS.

Berikut ketentuannya:

Karya berupa tulisan di catatan (note) facebook, boleh berbentuk apa saja : artikel, puisi, cerpen dll.
Boleh karya lama atau pernah diikutkan lomba yang penting hak cipta pada penulis.
Tautkan catatan fb sahabat ke dinding grup KPS (Komunitas Pena Santri). Ingat lho dinding grup bukan dinding akun.
Catatan (karya) yang ditautkan kami anggap telah disetujui penulisnya untuk disumbangkan dan di tampilkan di blog KPS, tanpa honorarium.
Karya (apik) sahabat InsyaAllah kami tampilkan di blog resmi KPS www.pena-santri.blogspot.com atau www.penasantri2.wordpress.com. satu karya favorite berhak mendapatkan sedikit kenang-kenangan pulsa dari KPS.
Deadline sampai 31 maret 2011 pukul 23.59





Mari barbagi karya, menebar kebaikan sekecil apapun. Niatkan untuk berbagi inspirasi. Salam pena.



Wassalamualaikum wr wb.



lampiran :



dinding grup KPS (Komunitas Pena santri)

http://www.facebook.com/group.php?gid=237432105401

Pak Tani dan Kontes Jagung

Pak Tani dan Kontes Jagung

by : Binta Al Mamba


Masih ingat cerita tentang lilian dan sang maestro. yang duluuu banget pernah aku posting di note fb ini..
Nah ini sekuel berikutnya nih, masih berasal dari radio dapur yang selalu menemani pagiku memasak. pada acara gita inspirasi pagi yang dibawakan oleh penyiar gokil Eric dan Cia.
Cekidot...
Pada sebuah acara kontes jagung unggul di sebuah pedesaan keluarlah pemenang seorang petani yang santun dan murah senyum. dia bahagia sekali mendapatkan kemenangan itu.
Seorang wartawan mewawancarainya,
"Kalau boleh tau apa resep rahasianya agar jagung bapak bisa menjadi bibit unggul sebagus ini..?" tanya wartawan.
Pak tani itu tersenyum.
“Saya tidak pernah punya resep rahasia, jagung-jagung itu juga saya bagikan pada tetangga saya..." jawab pak tani, wartawan terlihat berkerut keningnya.
"Ketahuilah tuan, sesungguhnya jagung-jagung di ladang ini bisa berbuah karena serbuk sari yang jatuh pada putiknya. itu adalah satu-satunya ilmu yang saya ketahui. maka untuk memperoleh hasil yang baik saya juga berusaha membagikan benih-benih yang baik pada tetangga sekitar ladang saya. agar semua benang sari yang terbawa angin dari sekitar dan jatuh ke jagung saya benar-benar berasal dari benih terbaik. itu saja..." cerita pak tani yang mulai dimengerti oleh wartawan itu. dia mengangguk mengerti dan bersorak kagum dalam hati.
Benang merahnya..? bisa ditarik pada semua aspek kehidupan lho. prinsip pak tani diatas bahasa kerennya dinamakan prinsip 'win win solution' atau menang menang. prinsip ini sudah banyak dipraktekkan dalam dunia bisnis. persaingan tak harus mengusahakan lawan mengalami kekalahan kan.. sebuah pabrik selai memanfaatkan kelapa yang dibuang airnya, dari pada air kelapa dibuang percuma ternyata bisa diambil pabrik pembuat nata de coco.prinsip ini lebih menghasilkan keuntungan kontinyu dari pada usaha saling sikut antar pesaing.
Dalam dunia tulis menulis di area maya ini juga. semisal kita punya info lomba, trik menulis, dan ilmu-ilmu yang lain kenapa tak mau bertukar dan berbagi..? dengan menggunakan prinsip win win ini niscaya kita nggak akan merasa terpuruk saat mendapati kekalahan dan seorang teman yang kita kenal mendapat kemenangan. sungguh masih bisa tertawa nyengir saat tau kalah lomba. jika saat kita bisa kita mau berbagi pasti para pemenang itu akan mau kita dekati, kita mintai tips dan ilmu-ilmu keren untuk bekal belajar lagi.. iya kan.
Ritualku saat kalah lomba dan melihat nama pemenang adalah... langsung add dan PDKT :D
Banyak sekali penulis2 keren yang berjiwa ramah seperti pak tani dan jagungya yang unggul.
Cobalah :)

Lilian dan sang maestro

Lilian dan sang maestro
by : Binta Al mamba

Pagi di dapurku..
Seperti biasanya beraktivitas dengan kompor , cobek wa akhowatuha ila akhir :D
Jam enam teng... dari radio yang kunyalakan, suara kyai jamaluddin ahmad, pengajian kitab Hikam sudah berakhir. Saatnya ganti chanel ke gita FM. Acara kesayanganku juga akan segara dimulai.
Gita inspirasi pagi. Selalu dibuka dengan cerita-cerita inspiratif dan motivasi.
Hmm pengen aja berbagi cerita itu dengan teman-teman.
Begini ceritanya...
Ada seorang gadis bernama lilian yang suka menari. Dia punya mimpi untuk menjadi penari terkenal dan bisa berkeliling dunia dalam berbagai pertunjukan besar. Karena itu setipa hari dia giat berlatih dan berlatih.
Pada suatu hari lilian mendengar bahwa akan ada seorang maestro tari yang akan singgah di kota tempat tinggalnya. Sang maestro sudah sering mengorbitkan anak-anak berbakat menjadi penari terkenal. Maka dengan segala upaya Lilian mencari dan mendatangi maestro tari itu.
“Tuan tolong lihatlah sebentar saya menari dan nilailah apakah tarian saya bagus atau jelek..” pinta Lilian.
“Baiklah Nona saya ada waktu sepuluh menit. Mulailah menari..!” jawab sang maestro.
Maka mulailah Lilian menari dengan segala kemampuan yang ia kuasai. Setelah usai, sang maestro tidak berkata apa-apa malah pergi meninggalkan Lilian sendiri.
Lilian jatuh terduduk. Bertanya-tanya dalam hati.. ‘apakah tariannya benar-benar jelek sehingga sang maestro atk mengatakan komentar apa-apa..’ akhirnya dia meninggalkan tempat itu dengan hati hancur. Ia bertekad membuang mimpinya jauh-jauh karena dia merasa benar-benar tak berbakat.
Waktu pun berlalu. Si gadis Lilian akhirnya menikah dengan seorang pemuda. kemudian dikaruniai 3 orang anak. Namun rumah tangganya tak berjalan mulus. Akhirnya mereka bercerai dan Lilian harus menjadi janda yang harus bekerja sendiri menghidupi 3 anak yang ikut dengannya.
Untuk bertahan hidup Lilian bekerja menjadi pelayan di sebuah restoran.
Tanpa diduga di restoran tempatnya bekerja, datang seorang tamu yang pernah dikenal oleh Lilian. Ya.. sang maestro yang pernah dicarinya...
Dan dengan hati diliputi penasaran atas peristiwa masa lalunya. Lilian memberanikan diri bertanya.
“Tuan.. masih ingatkan anda dengan saya, beberapa tahun lalu saya pernah menari di depan anda karena ingin tau penilaian dari anda..” setelah mengamati sejenak. Sang maestro pun mengangguk.
“Apakan tarian anda sangat jelek sehingga tuan tidak memberikan tanggapan apa-apa malah pergi begtu saja..”
Sang maestro tersenyum..
“Nona, sebenarnya tarian anda dulu sangat indah. Sungguh saya tak pernah melihat tarian seindah itu. Dan saya pergi sebentar ingin mengambil kartu nama agar mempermudah kita untuk bertemu lagi... tapi setelah saya kembali ternyata anda sudah pergi..” jelas sang maestro.
“Ini tidak adil...!!” teriak Lilian sangat kecewa dengan kenyataan yang baru saja diketahuinya.
“Kenapa waktu itu anda sedikitpun tidak memuji atau memberikan sedikit kata-kata yang menyemangati saya..?? sehingga saya harus menghancurkan mimpi saya sendiri. Seharusnya saya sudah bisa keliling dunia dan tidak menjadi pelayan restoran seperti ini...” ucap Lilian sambil menangis.
“Nona, kenapa anda hanya berpatokan pada penilaian saya..? harusnya anda tidak boleh terpengaruh pada pujian atau penilaian seseorang. Harusnya anda tetap fokus mengejar mimpi anda dengan penuh keyakinan. Peluang tidak hanya lewat saya. Sungguh masih banyak yang lain...” setelah selesai berkata sang maestro itu pergi meninggalkan restoran.
*** *** ***
Wow..
Pagi yang indah kan..
Kenapa ikta harus terpaku dan terbawa perasaan pada komentar orang berupa pujian atau kritikan.
Kalau aku masukkan dalam ranah tulis menulis. Penggenggam cita menjadi penulis. Sungguh tepat sekali cerita lilian tadi untuk dijadikan pelajaran. Jangan pernah menyerah... apaun hasil yang kita peroleh dari tulisan yang kita publish, kita ikutkan lomba, kita kirim ke media atau kita tawarkan ke penerbit. Jangan pernah menjadi alasan untuk menghancurkan mimpi yang kita bangun sendiri *dengan susah paya pastinya*
Apabila note yang kita posting dapat banyak kritikan, telan saja sebagai pil yang menyehatkan untuk karya selanjutnya. Lomba yang gak pernah menang.. angap saja jurinya mungkin gak sama seleranya sama kita hehehe. Nggak pernah nembus dari media. Nggak lolos audisi dari penerbit.. dan kesemuanya terjadi BERKALI-KALI... anggap itu tantangan. Seru kan kalo bisa menaklukkan tantangan.
Kadang ada juga yang menilai bahwa karya kita ‘jalan di tempat’ alias gak ada peningkatan kwalitas. Lantas..? kalau nggak bisa selangkah maju. Gpp lah jalan ditempat asal jangan berhenti, diam apalagi mundur. Jalan di tempat dengan tetap menggenggam semangat dan terus belajar. Keren kan...
Maka, plis deh jangan sampai kejadian Lilian menimpa kita. amit-amit ehehehe..
Semangats..
Radio masih menyala. Dua penyiar gokil mulai ngoceh diskusi berita teupdate tentang timnas dan bola sambil diselingi alunan musik rancak penyemangat pagi.
Masak pun lanjuuut...

Minggu, 20 Maret 2011

JANGAN PERNAH BERHENTI BERMIMPI

Binta Al-mamBa pada

Dulu, aku sempat mengubur mimpi. Mimpi untuk mencetak diri sebagai penari pena. Mewartakan segala yang pernah kubaca pada semesta.



Tahun pertama berumah tangga. Menyandang gelar baru sebagai Ibu. Aku harus merelakan komputer kesayanganku untuk dijual. Komputer yang baru saja terbeli beberapa bulan sebelum pernikahanku. Demi mempersiapkan masa depan buah hati, kami mencoba peluang usaha dalam peternakan ayam negri. Namun malang nasib, pada masa itu tiba-tiba boming berita nasional tentang wabah virus flu burung yang membuat harga daging ayam jatuh telak. Sehingga imbasnya modal yang kami tanam melayang. Komputerku terbang dan tak tau entah kapan bisa kembali pulang.

Ya.. sudahlah. Ikhtiar demi kepulan asap dapur lebih penting dari pada memikirkan komputer. Sekalian saja aku harus melupakan mimpi-mimpi hari kemarin. Fokus mengurus anak dan keluarga, rumusan akhir yang kubuat untuk menuntaskan kenyataan yang terpajang.



Namun ternyata tak semudah itu. Karena setiap kali aku melihat pena dan secarik kertas, rinduku tak bisa dibendung. Berbagai ide dan kata hati berontak untuk ditumpahkan. Maka dari pada ditahan dan jadi –bisul- maka aku kembali menulis sekedarnya.

Ditambah lagi, beberapa waktu kemudian. Aku dikejutkan oleh kabar baru dari pesantren tempatku dulu menuntut ilmu. Beberapa karya yang dulu pernah kuhibahkan pada redaksi majalah smester-an telah dibukukan dalam antologi santri dan alumni. Buku pertama terbitan intern pesantren dengan target konsumen tak kurang dari 5000 santri. Belum termasuk alumni dan keluarga santri.



Seperti sebuah pemantik yang memaksaku kembali merajut mimpi. Maka dengan menata semangat aku kembali serius menulis. Dengan pena... ya hanya dengan pena. Tanpa komputer dan kesempatan untuk duduk berlama-lama di warnet (Full day menjaga anak tanpa baby sister dan bantuan dari orang tua. nggak mungkin kan ngetik sambil gendong anak .. hehe..). aku menulis dan menyimpannya di lemari. Tak peduli mau dibawa kemana nanti lembaran-lembaran itu.

Dan permintaan dari pesantren untuk antologi ke 2 dan ke 3, semuanya aku kirimkan berupa tulisan tangan. Semuanya terbit laksana minyak yang membuat obor mimpiku semakin menyala terang.

Bahkan antologi pertama dicetak ulang oleh penerbit yang berani mengedarkan di luar gerbang pesantren. bagiku itu sungguh keajaiban...



Akhir tahun 2009 aku berkenalan dengan facebook. Jejaring sosial yang bisa di akses lewat HP. Dari sana banyak sekali kutemukan info lomba dan peluang menulis. Seiring semangatku yang kian terbakar, ada sedih yang menggumpal. Mengejar mimpi lewat jalur ini sungguh butuh modal. Komputer oh komputer.... entah kenapa aku jatuh lagi. merasa diri terkunci dalam gua pengap dan berdebu. Ibu rumah tangga kampung yang pengangguran. Bisa apa coba..??

Beruntung aku punya suami yang baik dan Allah SWT yang maha baik. Arisan kampung yang kami ikuti bertahun-tahun tiba-tiba jatuh pada giliranku. Maka, sebuah lepie mungil beserta modem diberikan padaku sebagai pengganti komputer yang hilang. Sungguh tak terkata lagi apa warna bahagia...



Kelanjutannya,.. aku semakin fokus menulis, menulis dan menulis. Ikut berbagai lomba dan audisi menulis. Tak terhuitung berapa kali aku gagal dan tidak lolos (karena terlalu seringnya..) Namun nyata akhirnya ada beberapa buku yang akhirnya lahir. Diantaranya adalah : 100 kisah menghangatkan hati, yang diterbitkan oleh perusahaan teh setelah menggelar kompetisi menulis tentang komunikasi suami istri. Antologi festival bulan purnama majapahit (dewan kesenian mojokerto). Antologi hujan sunyi banaspati (dewan kesenian jombang). Antologi charnity for indonesia –hapuslah airmatamu-. Antologi selaksa makna cinta (pustaka puistika-untuk sahabat). Antologi puisi tiga biru segi (hasfa publisher). Antologi puisi munajat sesayat do’a (Forum tinta dakwah FLP riau).



Dan seiring waktu, pak pos mulai hafal dengan alamat rumahku. Karena sering mengantar paketan hadiah-hadiah dari menang lomba menulis. Ada yang berupa buku, paket kosmetik sampai sepeda gunung.

2010 benar-benar tahun yang manis. Mimpi perlahan namun pasti berjalan menuju nyata. Sehingga aku tak ragu lagi untuk bermimpi lebih tinggi dalam target tahun-tahun kedepan. 2011 harus lebih baik, menulis lebih banyak dan lebih bermanfaat.



Menulis tentang pesantren adalah impian yang aku tandai dengan stabilo tebal. Sebagai refleksi cintaku pada sebuah tempat yang telah memberiku bekal indah dalam perjalanan menempuh kehidupan. Disamping harapan untuk berhasil menyelasaikan sebuah novel, buku solo.... dan banyak lagi yang tak bisa disebutkan satu persatu. Semoga...



Sedikit opini,..

Sesungguhnya aku menulis bukan karena ingin abadi dan dikenang oleh makhluk bumi. Simple saja, menulis adalah kebahagiaanku. Hanya berharap bisa menjadi amal yang tak putus sesudah maut menjemput. Dan bagiku menulis itu seperti berbicara. Ada rambu-rambu yang kupasang dan berusaha kupatuhi yaitu... menulis yang manfaat atau diam !!.



Semua berawal dari mimpi. Bermimpi disaat mata terjaga (catat !.. mimpi saat mata terpejam namanya kembang tidur). Mimpi yang mengeksplorasi alam bawah sadar untuk memacu energi, kekuatan fisik dan jiwa. Maka jangan pernah berhenti bermimpi. Sesungguhnya orang yang tak bisa bermimpi sejatinya ia sudah mati.

*** *** ***





Bint@ alMamBa

9 januari 2011